Nakita.id - Munculnya benjolan di bawah dagu mungkin akan membuat siapapun khawatir.
Apalagi kemunculan benjolan ini bersamaan dengan berbagai reaksi lainnya.
Benjolan di bawah dagu yang muncul umumnya terasa lembut, empuk, dan terkadang sedikit sakit.
Baca Juga: Bisa Jadi Tanda Penyakit Kanker, Ini Ciri-ciri Benjolan di Bawah Dagu yang Bisa Segera Diatasi
Bukan hanya penyakit ringan, bisa jadi benjolan di bawah dagu tersebut merupakan awal mula munculnya beberapa penyakit yang berbahaya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya benjolan di bawah dagu yang bisa Moms ketahui. Yuk simak berikut ini.
Infeksi
Infeksi bakteri maupun virus dapat menyebabkan benjolan terbentuk di bawah dagu.
Seringkali, benjolan ini adalah pembengkakan kelenjar getah bening.
Kelenjar getah bening merupakan bagian dari jaringan sistem kekebalan tubuh yang membantu melindungi Moms dari penyakit.
Banyak yang terletak di kepala dan leher, termasuk di bawah rahang dan dagu.
Kelenjar getah bening berukuran kecil dan fleksibel. Bentuknya bisa bulat atau berbentuk kacang.
Baca Juga: Cara Mengecek Benjolan di Bawah Dagu Berbahaya atau Tidak, Simak Tandanya!
Biasanya kelenjar getah bening di kepala dan leher membengkak. Jika mereka melakukannya, biasanya itu adalah tanda penyakit dasar.
Ketika bengkak, ukurannya bisa bervariasi dari kacang polong hingga zaitun besar.
Banyak kondisi lain yang dapat menyebabkan kelenjar getah bening membengkak hingga menghasilkan benjolan di bawah dagu, termasuk virus HIV dan tuberkulosis.
Gangguan sistem kekebalan, seperti lupus dan rheumatoid arthritis juga bisa menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening.
Mengobati infeksi ini akan mengurangi pembengkakan kelenjar getah bening.
Jika mengalami infeksi, Moms mungkin akan diberi resep antibiotik atau obat antivirus.
Tumor jinak
Benjolan di bawah dagu bisa termasuk kista dan tumor jinak (bukan kanker).
Tumor jinak berkembang ketika sel mulai membelah dengan kecepatan yang tidak normal.
Baca Juga: Muncul Benjolan di Bawah Dagu? Ini Penyakit yang Mungkin Mengancam
Tidak seperti tumor ganas (kanker), tumor tidak dapat menyerang jaringan sekitar atau menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Kebanyakan kista dan tumor jinak biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri.
Namun, hal itu dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Saat kista atau tumor tumbuh, hal itu dapat memberi tekanan pada struktur di sekitarnya.
Banyak kista dan tumor jinak yang tidak memiliki gejala terkait.
Namun, jika kista atau tumor jinak berada dekat dengan permukaan kulit, hal itu dapat menyebabkan iritasi, peradangan, atau infeksi.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | healthline.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR