Dear Ibu Mayke, saya Nesya (24), saat ini ingin sekali kembali bekerja. Namun ketika saya memandang wajah si kecil yang saat ini berumur 7 bulan, saya terpikir akan perkembangan psikologisnya jika saya tidak lagi 24 jam menemaninya. Tentunya Ibu Mayke punya pengalaman pribadi, bagaimana kiat mendidik anak bagi ibu bekerja. Saya mohon pencerahan.
Nesya – Jakarta
JAWAB:
Nesya bisa saja bekerja kalau ada orang kepercayaan yang mengasuh si kecil di rumah. Sebaliknya, kalau tidak ada orang yang bisa dipercaya dan Nesya tetap ingin atau harus bekerja, bisa memilih tempat penitipan anak yang dipercaya. Atau bila faktor ekonomi tidak menjadi kendala, Nesya lebih baik mengasuh si kecil setidaknya sampai ia berusia 5 tahun, sehingga Nesya bisa merawat anak, mengasah kemampuan dan keterampilannya dengan penuh kasih sayang dan tidak memanjakan anak.
Kiat mendidik anak bagi ibu bekerja. Caranya, Dalam kurun waktu 5 tahun tersebut, Nesya bisa menemaninya bermain, sambil mengarahkan anak untuk belajar mengatur emosinya termasuk membentuk pembiasaan keteraturan makan, tidur, dan sebagainya. Lalu belajar tata krama dan nilai moral mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, mengembangkan kemandirian, rasa percaya diri, bersosialisasi dengan teman sebaya, dan mempersiapkan keterampilan akademis (mencoret-coret, belajar konsep warna, bentuk, dan lain-lain), menambah kosakata dan kemampuan berbicara melalui kegiatan bercerita, mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus.
Kiat mendidik anak bagi ibu bekerja yang kedua, Ketika orangtua memutuskan untuk mengasuh anak, maka interaksi dengan anak merupakan faktor yang sangat penting, sebab melalui interaksi yang positif anak merasa aman, diperhatikan, dihargai, sehingga dengan sendirinya dia belajar memerhatikan dan menghargai orang lain.
Saran-saran di atas saya ajukan mengingat ada kecenderungan bahwa balita yang ditinggal kerja oleh orangtuanya (terutama di kota besar) dan hanya diasuh oleh pengasuh, menjadi kurang mandiri dan kurang mengenal aturan, sulit diarahkan (setengah liar), suka berbicara kasar atau berteriak-teriak. Nesya bisa memutuskan sendiri, mana yang akan dipilih, antara bekerja atau tidak, tentunya dengan mempertimbangkan berbagai hal yang menunjang pilihan Nesya. Selamat menentukan pilihan.
Asuhan:
Dra. Mayke S. Tedjasaputra, MSI.
Play Therapist dan Psikolog
KOMENTAR