Nakita.id - Saat banjir, air kotor akan merendam pemukiman dan semua barang-barang yang kita miliki di rumah.
Begitu pula akses kita untuk keluar rumah tentu saja harus melewati air banjir dengan tinggi bervariasi.
Di beberapa daerah bahkan tinggi air banjir bisa mencapai 50 cm hingga 2 meter.
Baca Juga: 5 Langkah Mudah Membersihkan Rumah Pasca Banjir, Ini yang Harus Moms Lakukan
Mau tak mau tubuh kita pun harus terendam dalam air banjir yang bercampur dengan sampah, limbah kotoran, hingga lumpur.
Tentu saja hal ini akan membahayakan kesehatan kita karena air banjir bisa membawa berbagai kuman dan penyakit.
Apalagi pada anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah.
Sayangnya, anak-anak seringkali tidak mengerti bahwa air banjir sejatinya tak digunakan untuk bermain, berenang atau berendam.
Maka dari itu, Moms wajib waspada meski banjir telah surut, 6 penyakit serius ini bisa menyerang anak-anak pasca banjir.
1. Diare
Penyakit diare menjadi salah satu yang paling sering menyerang anak-anak pasca banjir.
Pasalnya, diare sangat erat kaitannya dengan kebersihan. Sementara ketika banjir tiba, kebersihan lingkungan serta sumber air pun terkontaminasi oleh banyak zat berbahaya.
Sumur dangkal dan saluran air yang dimiliki warga pun tercemar bakteri maupun virus ketika banjir.
Saat mengungsi pun, fasilitas air bersih di pengungsian sangat minim.
Oleh sebab itu, Moms perlu waspada penyakit ini bisa menyerang Si Kecil pasca banjir.
2. Tifus
Banyak orang tidak menyadari kalau tifus atau tipes sebenarnya disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi yang menginfeksi usus.
Kebersihan yang buruk pasca banjir dapat mengontaminasi makanan anak-anak dan menyebabkan gangguan saluran cerna yang mudah menyebar.
Selain lewat makanan, kuman penyebab tifud pun bisa masuk ke dalam tubuh saat Si Kecil bermain di air banjir.
"Jadi jika si anak ada luka, kemudian bermain banjir atau berendam air banjir yang sudah bercampur dengan kotoran tikus yang mengandung bakteri leptospira, bisa saja berpotensi terinfeksi dan jatuh sakit," jelas dr. Marlyn Cecilia Malonda, SpA seperti dikutip dari Kompas.com.
3. Leptospirosis
Rupanya, tifus bukan satu-satunya penyakit yang bisa menyerang Si Kecil melalui luka yang terkena air banjir dan masuk ke dalam tubuh.
Leptospirosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira pun mampu menginfeksi manusia melalui kontak dengan air atau tanah yang masuk ke dalam tubuh melalui selaput lendir mata atau luka yang terbuka.
Penyakit zoonosis atau ditularkan melalui hewan dan bakterinya bisa bertahan di dalam air selama 28 hari.
4. Penyakit kulit
Penyakit kulit berupa infeksi, alergi, gatal, atau bentuk yang lain dapat sangat mudah menginfeksi anak-anak pasca banjir.
Minimnya ketersediaan air bersih dan sanitasi yang baik selama banjir, akan membuat kulit Si Kecil rentan terhadap penyakit kulit.
5. ISPA
Penyakit yang rawan menyerang Si Kecil pasca banjir, tak hanya berupa infeksi pada kulit atau pencernaan saja Moms.
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau mikroba lainnya pun kerap terjadi pada anak-anak pasca banjir.
Gejala utama yang ditunjukkan dapat berupa batuk dan demam, serta terkadang disertai sesak napas sampai nyeri dada.
Untuk mengantisipasi terjadinya 5 penyakit ini pada anak-anak, Moms bisa melakukan tindakan antisipasi, seperti:
- Cegah Si Kecil bermain di air banjir.
- Konsumsi makanan bergizi yang terjamin kebersihannya.
- Gunakan antiseptik saat membersihkan diri usai terpapar air banjir dan ketika membersihkan rumah pasca banjir.
- Konsumsi suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh keluarga.
- Sedia selalu obat-obatan yang dibutuhkan oleh Si Kecil sehingga apapun gejala awal yang ditunjukkan bisa segera diobati sebelum bertambah parah.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR