Nakita.id - Apakah Moms salah satu orangtua yang belum sempat membicarakan pendidikan seksual kepada anak?
Padahal anak kini sudah mulai ingin masuk masa pubertas atau bahkan sudah remaja.
Tenang tidak ada kata terlambat untuk memberikan edukasi pada anak termasuk perihal pendidikan seksual.
Pendidikan seksual memang idealnya dimulai sejak usia 3 tahun dengan memberi tahu nama-nama anggota tubuh termasuk sebutan alat kelamin dengan nama medis.
Baca Juga: Stop Anggap Tabu! Inilah Risikonya Kalau Orangtua Tidak Memberikan Pendidikan Seksual Kepada Anak
Tetapi tidak mungkin untuk memulai bahas bahasan yang sama dengan anak yang kini sudah pubertas atau remaja.
Lalu bahasan apa yang bisa orangtua mulai untuk memberikan pendidikan seksual kepada anak yang sudah terlanjur masuk masa pubertas atau remaja?
Seorang psikolog Anindya Dewi Paramita, M. Psi., Psikolog dalam wawancara eksklusifnya bersama Nakita.id menjelaskan cara memulai pembicaraan pendidikan seksual pada anak yang sudah terlanjur remaja.
Sebelum mulai membahasnya dengan anak, Moms harus persiapkan diri terlebih dahulu.
Moms perlu mengelola rasa risih atau segan untuk membicarakan soal seksualitas dengan anak.
"Gak apa-apa kalau usia pra remaja baru dimulai tapi mungkin rasa-rasa risih, rasa rasa segan itu yang mesti dikelola dulu sama orangtua. Jadi tetap bisa nyaman untuk biarakan itu sama anak," jelas psikolog yang praktik di SAUH tersebut.
Setelah tidak risih, Moms harus siap juga bahwa ternyata anak sudah tahu banyak soal seksualitas di usianya sekarang.
Baca Juga: 3 Tips Untuk Orangtua Agar Tidak Canggung atau Malu Untuk Bahas Pendidikan Seksual Pada Anak
"Orangtuanya juga perlu merasa yakin bahwa dirinya gak apa-apa membicarakan ini dari segi tau mesti jawab apa, tau mesti jelasin apa, sampai ke siap tau anaknya tau apa," jelas Anindya Dewi Paramita atau yang akrab dipanggil Mita.
Pasalnya Mita menyebutkan bahwa kebanyakan orangtua akan syok mengetahui bahwa anaknya sudah tahu banyak hal.
Setelah Moms secara mental siap untuk mulai membicarakan pendidikan seksual, barulah masuk dalam materi yang hendak dibahas.
Untuk mulai membahasnya tidak perlu langsung seperti persentasi yang memberi tahu pelecehan seksual adalah ini dan itu.
Tapi mulailah dengan tanya seberapa jauh pengetahuan anak terkait seksualitas.
"Kita yang membuka diskusi duluan sejauh mana anaknya paham, sejauh mana anaknya tahu, sejauh mana yang dia udah tau, mana yang dia belum tau," jelas Mita.
Biarkan anak menceritakan apa saja yang ia tahu mengenai hubungan dengan lawan jenis, pelecehan seksual, pornografi, seks bebas, penyimpangan seksual, dan sebagainya.
"Jadi kita bisa tau juga masukin sisi pengetahuannya darimana," jelas Mita.
Kalau ternyata saat bercerita Moms tahu ada hal yang anak salah pahami, beri tahu ia pemahaman yang benar.
Wajar juga kalau anak masih merasa canggung untuk membicarakannya karena memang tidak dipupuk sejak masa belianya.
Tetapi bukan berarti Moms melewatkan untuk pembasana pendidikan seksual.
Pasalnya dikhawatirkan kalau Moms tidak memberi tahu, anak akan dengan sendirinya mencari tahu dan mendapatkan jawaban yang salah.
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR