TANYA:
Kakak sepupu saya memiliki seorang putra berusia 6 tahun setelah menunggu cukup lama. Sekarang ia sedang hamil anak kedua dengan usia kehamilan 3 bulan. Anak pertamanya sekarang kelas 1 SD. Sehari-hari dia hanya bersama neneknya, karena kakak sepupu saya bekerja. Akibatnya menurut saya, pergaulan dengan lingkungan sekitarnya kurang diperhatikan. Keponakan sering berkata kasar, melawan nasihat orangtua dan neneknya. Bila dinasihati, dia malah balik marah, bahkan sampai memukul. Meskipun sudah kelas 1 SD, dia masih minum susu dengan dot. Setiap kali diminta minum susu menggunakan gelas, dia akan menangis dan membanting barang-barang yang ada di dekatnya.
Masalahnya, kami keluarga besar sering berkumpul setiap minggu dan saya mempunyai anak yang baru berusia 3 tahun. Usia yang sedang banyak meniru orang lain kan, Bu? Saya takut anak saya ikut terpengaruh perilaku kasar kakak sepupunya itu. Saya tidak mau anak saya ikut terpengaruh, tapi saya juga tidak mungkin menjauhkan anak saya dari saudaranya. Bu, bagaimana mengubah sifat kasar keponakan, karena orang tuanya sendiri kelihatannya sudah tidak sanggup mengubah perilaku kasar anaknya itu?
Noor Farah – Subang
JAWAB:
Farah, memang perilaku keponakan Anda perlu ditangani dengan serius. Saya menduga, anak ini terlalu dimanjakan oleh nenek dan orangtuanya, mengingat dia baru hadir setelah orangtua menunggu selama 6 tahun. Namun, kalau sulit mengubah pola asuh mereka, maka Anda pun tidak berdaya menghadapinya, kecuali kalau Anda berani menegur anak sepupu yang perilakunya kasar dan tidak tahu tata krama. Beranikah Anda menegur di depan orangtua dan neneknya? Mungkinkah orangtua dan neneknya diberi masukan agar memperlakukan si sulung secara lebih sesuai?
Sebenarnya bila orangtua dan orang-orang terdekat mau menangani dengan serius, anak ini masih bisa diselamatkan. Beberapa upaya yang bisa dilakukan lingkungan adalah sebagai berikut:
1. Ketika anak berkata-kata kasar, tidak usah dilayani permintaannya dan bila dia marah, memukul, berusaha sekuat tenaga agar anak ini tidak berhasil memukul orang yang menjadi sasarannya.
2. Hindarkan memberi nasihat panjang lebar, cukup nyatakan dengan kalimat singkat saja,tindakan yang tidak dikehendaki, kenapa dan apa yang diharapkan.
3. Berikan sanksi tegas dan tidak usah tawar menawar, sebab anak akan memanfaatkan kelemahan orang lain. Bila Anda dan orangtuanya tidak bisa berbuat apa-apa, saya sarankan agar sementara waktu menjarangkan pertemuan dengan keluarga besar. Anda bisa terus terang mengemukakan apa yang Anda khawatirkan bila anak Anda sering melihat contoh yang buruk. Semoga Ibu Farah berani bersikap tegas pada keponakan.
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
KOMENTAR