Nakita.id - Siapa sangka, membacakan dongeng untuk anak tidaklah sekadar menghibur si Kecil, Moms.
Banyak anak suka dengan dongeng-dongeng tentang hewan atau pahlawan kebanggaan mereka.
Biasanya, dongeng dibacakan saat anak akan beranjak tidur atau saat sedang bersantai bersama.
Tahukah Moms jika membacakan dongeng untuk anak bisa memberikan dampak yang baik, apa lagi terkait kehidupan mereka di masa yang akan datang.
Psikolog anak Sally Goddard Blythe, direktur The Institute for Neuro-Physiological Psychology dan penulis The Genius of Natural Childhood: Secrets of Thriving Children mengatakan bahwa di zaman sekarang dongeng masih harus banyak diajarkan kepada anak-anak tentang kehidupan dan memang memberi pengalaman imajiner kunci yang membentuk diri sepanjang hidup.
“Dongeng penting bukan karena menunjukkan kepada anak-anak bagaimana kehidupan, tetapi karena mereka membentuk ketakutan dan impian yang mendalam tentang kehidupan melalui fantasi,” kata Goddard Blythe, dilansir dari Telegraph.co.uk.
Lebih lanjut, menurutnya melalui dongeng, anak bisa belajar terkait perasaan.
"Dongeng memberi anak-anak cara, melalui cerita yang dipisahkan dengan aman dari dirinya sendiri, untuk memahami beberapa perasaan yang benar-benar membingungkan dan sulit yang belum dapat mereka ungkapkan sendiri."
Anak-anak juga bisa belajar terkait baik dan buruk yang terjadi dalam kehidupan.
Baca Juga: Hari Dongeng Sedunia, Ternyata Ini Pilihan Cerita yang Cocok untuk Dibacakan Sesuai Waktu Mendongeng
Misalnya, ketika tokoh yang baik selalu teraniaya dalam cerita namun akhirnya ia akan bahagia.
Cerita tersebut mengajarkan anak betapa pentingnya berbuat baik dan benar dalam kehidupan.
Dongeng memungkinkan anak-anak mengeksplorasi gagasan bahwa hidup tidak selalu mudah, bahwa banyak hal bisa salah, dan orang tidak selalu mengutamakan kepentingan kita.
Tidak sampai di situ, banyak pelajaran hidup yang dipelajari melalui dongeng.
Misalnya, saat Moms membacakan cerita soal "Anak Bebek Buruk Rupa".
Dalam kisah tersebut diceritakan ada seorang anak bebek yang berbeda dari saudara-saudaranya yang lain.
Hal tersebut bisa relevan dengan kondisi anak saat memulai sesuatu, seperti hari pertama masuk sekolah dan lainnya.
Sehingga perbedaan tersebut mengajarkan anak terkait rasa empati terhadap sesama.
Selain itu, bebek nantinya akan tumbuh menjadi bebek dewasa atau angsa yang indah.
Hal tersebut memberikan pelajaran bahwa tidak menilai dari pengalaman lahiriah, dan bagaimana orang dapat berubah dan berkembang dalam hidup.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Telegraph.co.uk |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR