Nakita.id - Peran Moms memang sering kali dianggap penting bagi keberhasilan tumbuh kembang sang buah hati.
Pasalnya seorang Moms memang selalu memberikan perhatian khusus bagi setiap tumbuh kembang yang dialami sang buah hati.
Sedangkan peran Dads sering kali dianggap sebagai sosok yang bertugas memenuhi kebutuhan ekonomi sang anak dan istri saja.
Banyak Dads yang lebih fokus bagaimana cara menghidupi keluarga dibandingkan fokus pada tumbuh kembang sang buah hatinya.
Baca Juga: Seberapa Penting Manfaat Imunisasi Untuk Tumbuh Kembang Anak? Begini Penjelasannya Menurut Ahli
Dads kini harus tahu! anak yang memiliki tumbuh kembang yang baik itu bukan hanya didukung oleh sosok Moms akan tetapi peran Dads juga dibutuhkan.
Si Kecil sangat membutuhkan Dads di setiap tumbuh kembang yang mereka alami terutama bagi anak 1-3 tahun.
Pada peliputan khusus yang dilakukan Nakita.id kali ini akan membahas secara tuntas bagaimana peran ayah untuk tumbuh kembang anak usia 1-3 tahun.
Menurut psikolog Rosalina Verauli, M.Psi dari Rumah Sakit Pondok Indah mengatakan, peran ayah sangat ditentukan berdasarkan aspek budaya yang berlaku di daerah tertentu.
"Sebetulnya aspek budaya turut menentukan peran ayah seberapa jauh, ada budaya-budaya tertentu yang ayahnya harus terlibat ada pula yang enggak ya. Karena tidak semua ayah terlibat langsung ke anak-anaknya, contohnya seperti wilayah Afrika secara langsung ayahnya terlibat dalam pengasuhan anak," kata Rosalina Verauli, M.Psi dalam wawancara mendalam bersama Nakita.id Kamis, (11/03/2021).
Akan tetapi Rosalina Verauli, M.Psi mengatakan, seiring berjalannya waktu peran ayah kini dianggap sama pentingnya dengan peran Moms.
"Per dekade belakangan ini peran ayah udah semakin diberi perhatian, bahwa peran ayah dan ibu sama pentingnya sejak anak lahir," tambahnya.
Peran ayah untuk tumbuh kembang anak usia 1-3 tahun
Rosalina Verauli, M.Psi mengatakan, bukan hanya Moms yang wajib membangun kedekatan emosional dengan anak, Dads juga harus mampu melakukannya juga.
"Jadi, yang Namanya kelekatan emosional antara anak dan ibu juga butuh terbangun antara anak dan ayah. Jadi, anak yang begitu dekat dengan ayah ibunya sejak awal kelahiran itu adalah anak-anak yang kelak akan jadi secure dalam menghadapi lingkungan," jelas Rosalina Verauli, M.Psi.
Moms dan Dads juga disarankan mampu bekerja sama dalam pengasuhan sang buah hati.
"Kalau anak-anak terbiasa mendapat pengasuhan dari ayah dan ibu yang terlibat, ayah dan ibu yang hangat, ayah dan ibu yang betul-betul bisa mengajak mereka bermain jadi investasi ibu dan anak-anaknya itu kan melalui kegiatan sehari-hari, seperti terlibat saat anak makan, saat anak mandi, mau tidur, nah keterlibatan seperti ini sangat penting," ungkap Rosalina Verauli, M.Psi.
Proses pendekatan antara Moms dan anak memang akan berbeda dengan proses pendekatan Dads ke Si Kecil.
"Memang dalam perjalanan ada perbedaan approachnya ayah kalau kita bandingkan dengan approachnya ibu adalah seorang Moms lebih banyak memenuhi aspek-aspek emosional aspek yang melibatkan perkembangan berbahasa pada anaknya," kata Rosalina Verauli, M.Psi.
Pendekatan ayah ke anak bisa dilakukan melalui kegiatan permainan yang seru.
"Ayah juga sama namun bentuknya dalam kegiatan-kegiatan bermain yang seru, anak-anak menilai bahwa ayah merupakan sosok yang lebih asik untuk diajak bermain," ujar Rosalina Verauli, M.Psi.
Peran ayah juga bisa menentukan tingkat perfoma akademis sang buah hati ke depannya.
"Tanpa kehadiran ayah sejak anak kecil maka performa akademis anak tidak sebaik anak-anak yang tumbuh bersama ayah dan ibunya dimana sang ayah terlibat," tutupnya.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR