Nakita.id - Sebelumnya, pertolongan pertama pada Si Kecil yang kejang demam adalah menjaga lingkungan di sekitarnya aman yaitu jauh dari benda tajam.
Selanjutnya, posisikan toddler dengan posisi miring ke samping untuk menghindari cairan yang akan keluar tidak membuat Si Kecil tersedak.
Tak hanya itu, karena penyebab kejang demam adalah demam maka memberikan obat penurun demam dengan onset cepat.
Jika sudah melakukan pertolongan pertama, Moms dan Dads harus tahu pengobatan kejang demam pada Si Kecil.
Oleh karena itu, Nakita.id membuat Liputan Khusus bersama dokter anak untuk membicarakan pengobatan kejang demam pada toddler.
Diwawancarai Nakita.id pada Rabu (24/3/2021), dr. Caessar Pronocitro, Sp.A, M.Sc, Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah - Bintaro Jaya menjelaskan pengobatan kejang demam pada toddler.
Dokter Caessar mengatakan pengobatan kejang demam pada toddler dibutuhkan penanganan medis.
"Kalau penanganan kejang demam itu membutuhkan penanganan medis jadi yang bisa dilakukan adalah setelah kita memastikan bahwa kejangnya berhenti kita bawa ke rumah sakit.
Disana dokter akan memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi dari Si Kecil," jelas dokter Caessar.
Dokter Caessar lalu menambahkan, tidak ada obat-obatan atau yang lain yang bisa kita berikan di rumah kecuali kalau nanti sudah diresepkan oleh dokternya.
Sementara, dr. Firda Fairuza, Sp.A, Dokter Spesialis Anak Columbia Asia Hospital Pulomas, saat diwawancarai Nakita.id pada Kamis (25/3/2021) juga menjelaskan pengobatan kejang demam pada toddler.
"Kalau pengobatannya tentunya harus menyiapkan satu, obat demam yang kerja cepat yang lewat anus disesuaikan dengan dosis, dosisnya nanti disesuaikan pada dokter anak," papar dokter Firda.
Dokter Firda kemudian mengatakan, kalau anak ada riwayat kejang demam Moms harus ada obat anti kejang yang sebenarnya bentuknya bisa diberikan melalui anus juga.
"Jadi kalau bisa disediakan atau ada di rumah itu salah satu pengobatan yang bisa diberikan segera untuk menghentikan kejang.
Walaupun tentunya dengan resep dokter dan dosis yang diberikan oleh dokternya," tutupnya.
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR