Nakita.id - Sebelumnya, pengobatan kejang demam pada toddler membutuhkan penanganan medis.
Setelah memastikan kejang Si Kecil berhenti, Moms dan Dads dianjurkan membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Jika sudah mendapat obat dari dokter dan kejang demam terjadi lagi, Moms bisa memberikan obat anti kejang.
Karena kejang demam pada toddler disebabkan oleh demam, dokter akan meresepkan obat demam dengan kerja cepat melalui anus.
Di sisi lain, apa perbedaan kejang demam dengan epilepsi pada toddler?
Oleh karena itu, Nakita.id membuat Liputan Khusus bersama dokter anak untuk membicarakan perbedaan kejang demam dan epilepsi pada toddler.
Diwawancarai Nakita.id pada Rabu (24/3/2021), dr. Caessar Pronocitro, Sp.A, M.Sc, Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah - Bintaro Jaya menjelaskan perbedaan kejang demam dan epilepsi pada toddler.
Dokter Caessar menyebutkan dua perbedaan kejang demam dan epilepsi.
"Perbedaannya yang pertama, kejang demam adalah kejang yang terjadi apabila Si Kecil mengalami demam.
Sedangkan epilepsi adalah kejang yang terjadi baik Si Kecil mengalami demam ataupun tidak mengalami demam.
Kemudian yang kedua, kejang demam adalah kondisi yang akan menghilang sendiri di usia 5 tahun.
Sedangkan epilepsi umumnya bersifat genetik dan bisa bertahan / tetap terjadi meskipun Si Kecil melampaui usia tahun," jelasnya.
Sementara, dr. Firda Fairuza, Sp.A, Dokter Spesialis Anak Columbia Asia Hospital Pulomas, saat diwawancarai Nakita.id pada Kamis (25/3/2021) juga menjelaskan perbedaan kejang demam dan epilepsi pada toddler.
Dokter Firda menjelaskan beberapa perbedaan kejang demam dan epilepsi pada toddler.
"Perbedaannya dari bentuk kejangnya dan kadang-kadang gejala epilepsi itu diawali dengan kejang demam dulu.
Perbedaannya biasanya dari lama kejangnya kalau kejang demam lebih cepat selesai / berhenti.
Kalau epilepsi cenderung agak lama terus kalau kejang demam pemicunya ada demam tapi kalau epilepsi bentuk kejangnya itu tanpa demam.
Walaupun ada epilepsi yang disertai demam tetapi paling sering epilepsi tanpa demam.
Kejang demam awalnya kalau sering berulang itu hati-hati juga bisa menimbulkan epilepsi.
Jadi kejang demam itu merupakan banyak harus kita eksplor berkaitan dengan penyakit-penyakit lain.
Salah satunya nanti akhirnya menderita epilepsi tapi epilepsi selama dia bisa minum obat teratur bisa ditangani kok," paparnya.
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR