Nakita.id - Pandemi Covid-19 hingga kini masih jadi momok yang membatasi banyak aktivitas warga di seluruh dunia.
Selama lebih dari satu tahun kita dituntut untuk bisa beradaptasi dengan pandemi.
Tanpa disadari, hidup berdampingan dengan pandemi rupanya bisa mendatangkan stres dan rasa lelah yang berpengaruh pada banyak aspek kehidupan kita.
Bagi pria, salah satu efek dari stres akibat pandemi ini bahkan bisa mempengaruhi kehidupan seks lho.
Stress, depresi dan juga kurangnya aktivitas olahraga selama pandemi menambah risiko disfungsi ereksi yang kerap dialami oleh pria.
Bahkan, inflamasi yang dialami oleh pasien pria yang terkena Covid-19 atau baru sembuh dari Covid-19 menyebabkan hilangnya fungsi endotel yang dapat memicu kakunya pembuluh darah dan terjadinya penurunan aliran darah.
Pada akhirnya keadaan ini lah yang akan menyebabkan sulit ereksi pada pria.
Di Indonesia sendiri, sebuah penelitian menunjukkan bahwa 35,6% pria di Indonesia mengalami disfungsi ereksi.
Selain itu, masih banyak pria yang menganggap tabu dan remeh tentang permasalahan disfungsi ereksi.
Bahkan, sebuah survey di Eropa pernah mengungkapkan bahwa hanya 50% pria yang mengetahui tanda dan gejala disfungsi ereksi.
Baca Juga: Sering Memergoki Pasangan Ereksi Spontan di Pagi atau Malam Hari? Dokter Beri Penjelasan Begini
Spesialis Urologi RS. Universitas Indonesia, dr. Dyandra Parikesit, BMedSc, Sp.U ditemui dalam Exclusive Media Meeting Bersama TOPGRA, Kamis (8/4/2021) menjelaskan mengenai disfungsi ereksi yang dialami pria akibat stres dan kurang aktivitas selama pandemi.
“Disfungsi ereksi merupakan ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi pada penis untuk memperoleh hubungan seks yang memuaskan.
Berdasarkan penyebabnya, disfungsi ereksi dipicu berbagai faktor antara lain gangguan pembuluh darah, saraf, hormonal, psikis, adanya penyakit pada penis, trauma hingga
penyebab lainnya yang masih tidak diketahui,” jelas dr. Dyandra.
Disfungsi ereksi sendiri merupakan penyakit yang bisa sembuh namun bisa pula terjadi kembali setelah sembuh.
Sementara itu, keberhasilan penyembuhan disfungsi ereksi dapat berbeda-beda dipengaruhi oleh kondisi fisik dan psikologis seseorang.
Salah satu cara mengatasi masalahan disfungsi ereksi pria yang bisa Dads coba adalah mengonsumsi TOPGRA.
TOPGRA merupakan inovasi produk terbaru dari DKT Indonesia yang telah melalui uji BPOM untuk meningkatkan kualitas kehidupan seksual pria.
TOPGRA bekerja dengan kandungan utama Sildenafil Sitrat 100 mg yang berfungsi menghambat enzim fosfodiesterase-5 (PDE5), perusak enzim siklik guanosin monofosfat (cGMP).
Enzim cGMP menyebabkan pelebaran pembuluh darah di area sekitar penis, sehingga memungkinkan aliran darah mengalir ke penis dan menyebabkan pembesaran serta ereksi penis.
“TOPGRA kami luncurkan, sebagai sebuah inovasi untuk memenuhi kebutuhan akan permasalahan disfungsi ereksi pria khususnya pada saat pandemi ini, sebagai alternatif yang dapat memberikan ‘Top Great Reaction’, memberikan efektivitas dan durasi maksimal, teruji secara ilmiah, berkualitas tinggi namun tentunya dengan harga yang lebih terjangkau” jelas Brand Manager TOPGRA, Apt. Rony Syamson, S.Farm.
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR