Akan tetapi, analisa sperma ini juga tentunya harus dilakukan dalam pantauan dokter.
“Analisa sperma tidak bisa hanya dilihat saat ejakulasi. Sperma yang kental, putih mengkilat, dan jumlah yang banyak belum tentu memenuhi syarat. Nah, untuk inseminasi, umumnya membutuhkan 4 juta sperma. Angka tersebut biasanya akan mendekati keberhasilan ketimbang proses hamil alami,” sambungnya.
Meski keberhasilan inseminasi lebih tinggi daripada hamil alami, program tersebut ternyata masih kalah dengan bayi tabung, Moms dan Dads.
Ya, bila dibandingkan, bayi tabung memiliki angka keberhasilan berkali-kali lipat lebih tinggi daripada inseminasi.
Hanya saja, memang biaya bayi tabung lebih mahal ketimbang inseminasi.
“Keberhasilan bayi tabung memang diakui lebih tinggi ketimbang inseminasi. Selain itu, biaya bayi tabung dan inseminasi juga berbeda. Dengan keberhasilan yang berkali-kali lipat lebih tinggi, tentu biaya bayi tabung lebih mahal daripada inseminasi,” ujar dr. Benny.
Seperti diketahui, bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) merupakan prosedur medis dengan pengambilan sperma dan sel telur untuk dipertemukan di luar organ wanita (laboratorium) agar terjadi proses pembuahan.
Seperti halnya inseminasi, kondisi pasangan suami-istri juga tentunya harus diperiksa terlebih dahulu.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR