Nakita.id – Waspadalah dengan cyberbullying, ini media sosial yang tepat berdasarkan usia anak.
Cyberbullying dapat terjadi pada banyak medium, salah satunya adalah media sosial.
Meski kebanyakan dialami oleh selebriti atau figur publik, cyberbullying juga dapat menimpa kalangan biasa, lo.
Bahkan, tak jarang pelaku maupun korban cyberbullying adalah anak-anak.
Untuk mencegah kejadian tersebut kembali terulang, maka orangtua pun harus mengambil sikap.
Misalnya, dengan memantau anak-anak dalam menggunakan media sosial.
Lantas, media sosial seperti apa yang bisa digunakan oleh anak-anak?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Nakita.id pun mewawancarai secara eksklusif Psikolog Klinis Anak dan Remaja.
Berbicara tentang boleh atau tidaknya anak menggunakan media sosial, Devi Sani Rezki, M.Psi, Psi, Psikolog Anak dan Remaja, mengatakan hal tersebut bergantung pada beberapa aspek.
“Untuk mengetahui hal tersebut, orangtua harus menimbang dari tiga hal, yaitu tujuan dari pemakaian, siapa yang membuatkan akun, dan bagaimana batasannya dalam pemakaian,” ungkap psikolog yang berpraktik di Klinik Rainbow Castle dan RS Yarsi ini.
Hal itu berlaku juga dengan usia ideal anak menggunakan media sosial.
Baca Juga: Cyberbullying Makin Mengerikan, Perlukah Anak Menggunakan Media Sosial? Inilah Penjelasan Ahli
Menurut Devi, tidak ada aturan tersendiri tentang usia ideal untuk anak memakai media sosial.
Akan tetapi, yang bisa diupayakan oleh orangtua adalah mengontrol media sosial dan aplikasi chat apa yang boleh digunakan Si Kecil.
Melansir dari laman website NSPCC pada Oktober 2019 lalu, berikut ini daftar media sosial yang bisa digunakan anak berdasarkan batasan usianya.
Usia di bawah 13 tahun
Roblox, PopJam, FaceTime
Usia di atas 13 tahun
Twitter, Facebook and Messenger, Viber, WeChat, Monkey, Yubo, Dubsmash, Instagram, TikTok, Skype, Google Hangouts, Reddit, Snapchat, Pinterest
Usia di atas 16 tahun
WhatsApp, Telegram Messenger, Tumblr
Usia di atas 17 tahun
Line, Sarahah, Tellonym
Usia 18 tahun atau boleh 13 tahun tapi dengan bimbingan orangtua
YouTube, WeChat, Kik, Flicker, Play Store, Spotify
Kalaupun anak sudah menggunakan media sosial sesuai batasan usianya, Moms dan Dads juga tetap perlu waspada dengan kemungkinan cyberbullying yang terjadi.
Firesta Farizal, M.Psi, Psikolog, Psikolog Klinis Anak dan Remaja dari Klinik Psikologi Mentari Anakku, menuturkan ada sejumlah perilaku cyberbullying yang sering terjadi pada anak.
“Kalau untuk anak-anak, biasanya yang kerap terjadi adalah dikucilkan di dunia maya, misalnya saat main game lalu tidak diajak main, atau membuat grup chat untuk membicarakan seseorang,” jelas Firesta saat dihubungi Nakita.id via telepon, Selasa (6/4/2021).
Baca Juga: Awas Jangan Sampai Terlambat Tahu, Begini Cara Mengenali Anak yang Mengalami Cyberbullying
“Selain itu, mengajak orang lain untuk memusuhi seseorang, atau bisa juga memaksa untuk mengirimkan foto tertentu seperti bagian tubuhnya, dan lain-lain,” sambungnya.
Selain waspada, Moms dan Dads juga tentu harus melakukan pencegahan agar cyberbullying tidak menimpa Si Kecil.
Adapun cara mencegah yang bisa dilakukan orangtua dan guru adalah dengan menanamkan nilai-nilai positif dan kebaikan sejak dini pada anak.
“Mulai dari menghargai teman, bisa menerima perbedaan, memberikan anak kesempatan mencoba berbagai hal supaya bisa lebih percaya diri, serta mengajarkan anak untuk berani menolak atau bilang tidak suka,” jelas Firesta dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR