Nakita.id - Sinetron Ikatan Cinta sukses luar biasa.
Diketahui sinetron tersebut diperankan oleh Arya Saloka dan Amanda Manopo.
Chamistry keduanya sukses membuat penonton terbawa suasana.
Bahkan banyak aksi penonton yang sampai membuat tepok jidat.
Ada penonton yang sampai membuat acara doa bersama saat adegan dalam sinetron menampilkan salah satu pemain hilang.
Kemudian penonton berdoa bersama agar segera bertemu di episode selanjutnya.
Tak hanya itu, Arya dan Amanda pun kerap dijodoh-jodohkan di dunia nyata.
Banyak penonton yang mengharapkan Arya Saloka dan Amanda Manopo benar berjodoh hingga menikah di dunia nyata.
Padahal Arya sendiri sudah menikah dengan Putri Anne dan memiliki anak.
Warganet yang terlalu mendalami sinetron tersebut pun tak segan-segan membully istri Arya di media sosial.
Bahkan menunjukkan ketidaksukaannya karena Arya menjadi suaminya.
Parahnya ada warganet yang sampai mendoakan agar Arya dan Putri segera bercerai.
Pasalnya warganet tersebut berharap agar Arya bisa menikah dengan Amanda.
Rupanya tulisan warganet tersebut pun sampai ke telinga Arya.
Dan sebagai suami sekaligus ayah, Arya pun mulai angkat suara saat pernikahannya mulai didoakan segera bercerai
"Ya biarin aja lah, biarin aja, dosa mereka. Kalau tindakan pengancamannya hanya begitu aja ya udah, kalau udah berani main itu ya urusannya kan sama saya," kata Arya Saloka dalam tayangan youtube STARPRO Indonesia yang dikuti dari tribunnews.com.
Hakim yang paling adil kan Allah, biarin dibales," lanjutnya.
Lawan main Amanda Manopo itu juga mengingatkan bahwa dunia hanya sementara.
Ia tak mau memusingkan orang-orang yang mendoakan kejelekan kepadanya.
Arya pun percaya Tuhan yang akan membalas perbuatan tersebut.
"Dunia ini kan sementara, dunia ini kan enggak lama. Yang lama nanti kan di sana (akhirat)," lanjut Arya.
Ya lihat aja, di sana saya melihat mereka ada di mana, itu aja simpel. Biarin aja, udah Tuhan yang balas kok," pungkasnya.
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR