Maka, jadikan anak sebagai partner dan memberikan kepercayaan anak bisa melakukan tugas menjalani kehidupan single parent.
"‘Mama punya tugas, kamu juga punya tugas kita bareng-bareng ya’. Jadi partner memberikan kepercayaan pada anak bahwa anak juga bisa melakukan tugasnya sesuai dengan yang diharapkan," ujar Monica.
Monica juga menekankan ketika anak sebagai partner ajak anak berdiskusi untuk memecahkan masalah.
"Misalnya ‘Tadi di sekolah aku dikatain sama teman aku ma’, ‘Oh kamu dikatain apa sayang?’ ‘Oh ok berarti kalau teman kamu ngatain kamu kayak gitu, kira-kira kamu bisa melakukan apa ya?’, ‘Kamu perlu mama bantu tidak sayang?’," ucap Monica.
Monica mengatakan ketika anak dijadikan partner, Moms mengobrol bukan sekedar mengatur anak.
"Jadi partner jadi kita ngobrol, bukan sekedar ngatur anak, ‘Harusnya kamu tonjok balik dong’, ‘Harusnya kamu lapor guru dong’, Tidak ada kata harusnya dan mestinya. Justru kita jadi partner kita diskusi, apa nih yang bisa kita lakukan.
Itu biasanya bisa kita lakukan pada anak-anak usia sekolah yang sudah bisa kita ajak diskusi.
Kalau untuk anak-anak usia pra sekolah, di bawah itu kita bisa menjelaskan kondisi kita sambil tetap kita butuh bantuan, mau ga mau kita butuh bantuan dari support system kita," papar Monica.
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR