Nakita.id - Raditya Oloan, suami dari aktris Joanna Alexandra mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis (6/5/2021) petang.
Radit meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan secara intensif di ICU selama beberapa hari.
Banyak yang menduga Raditya meninggal karena Covid-19, namun sebenarnya, Radit meninggal justru karena infeksi lanjutan yang timbul akibat virus corona.
Pada tanggal 30 April 2021, hasil tes swab PCR Raditya menunjukkan hasil negatif dan sudah tidak ditemukan lagi virus corona dalam tubuhnya.
Namun, saat ia positif Covid-19, tubuhnya mengalami peradangan hebat yang disebabkan oleh adanya badai sitokin dan komorbid asma bawaan.
Tanggal 14 April 2021, Joanna menceritakan kondisi suaminya yang positif corona dan dirawat di RSDC Wisma Atlet.
Radit saat itu terus merasa sesak napas dan sulit beraktivitas dengan normal sehingga harus menggunakan masker oksigen.
"Sekarang suamiku lagi di IMCU (intermediate care unit) and he’s on high flow oxygen... lagi berharap supaya saturasi dan angka2 lainnya cepat membaik supaya bisa balik ke kamar sama aku lagi," tulis Joanna lewat akun Instagramnya.
Kondisinya terus memburuk, Radit dirujuk ke RSUP Persahabatan pada tanggal 17 April 2021.
Radit sempat menjelaskan bahwa kondisi tubuhnya mengalami peradangan akibat serangan dari virus corona.
Radit mengalami komorbid asma
Hal ini diperparah dengan kondisi Radit yang memiliki komorbid asma.
Penyakit yang sudah diderita sebelumnya, yaitu asma kembali kambuh bersamaan dengan infeksi virus corona.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam SN Comprehensive Clinical Medicine yakin bahwa Covid-19 pada seseorang dengan kondisi kesehatan atau penyakit penyerta yang mendasari memiliki perkembangan yang semakin cepat dan parah, seringkali menyebabkan kematian.
Terkonfirmasi serangan badai sitokin
Kali terakhir Joanna mengabarkan kondisi suaminya tengah mengalami badai sitokin atau cytokine storm.
Badai sitokin membuat sel darah putih terus memproduksi sitokin dan merangsang organ tubuh, khususnya paru-paru untuk bekerja keras melawan virus.
Jumlah sitokin berlebih memang bisa membuat paru-paru mengalami peradangan parah dan tiba-tiba organ ini bisa berhenti bekerja.
Kondisi ginjal kurang baik
Selain itu, sebelum meninggal dunia, kondisi kesehatan ginjal Radit juga kurang baik.
Radit juga sempat menjalani CVVH (Continuous Veno-Venous Hemofiltration) yang menggunakan metode Hemofiltrasi (penyaringan darah) sebagai alternatif pengganti cuci darah.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR