Nakita.id - Tantrum merupakan suatu kondisi dimana anak mengalami ledakan emosi.
Tantrum sendiri merupakan salah satu perkembangan normal yang memang dialami anak-anak.
Dapat dikatakan normal karena pada dasarnya anak bisa tantrum saat belum mampu mengungkapkan emosinya dengan baik.
Sehingga dengan tantrum anak berharap agar orang tuanya mengerti apa yang ia rasakan dan inginkan.
Sebenarnya ketika Si Kecil melakukan tantrum, anak tersebut memiliki tujuan tersendiri.
Ada yang sekedar ingin mencari perhatian, ada pula yang ingin Moms dan Dadsnya menuruti segala keinginannya.
Biasanya anak akan sering kali tantrum di usia Balita yakni 2-4 tahun Moms.
Banyak orang tua yang selalu menganggap anak yang tantrum disebabkan karena adanya rasa sakit atau lapar.
Padahal tantrum pada Balita dapat disebabkan karena berbagai faktor Moms.
Pada peliputan khusus yang dilakukan Nakita.id kali ini akan memberi tahu faktor penyebab yang membuat anak Balita sering kali tantrum.
Menurut salah seorang Dokter Spesialis Anak bernama dr. Catharine Mayung Sambo Sp. A (K) dari Rumah Sakit Pondok Indah, Pondok Indah mengatakan, anak Balita sering kali tantrum karena merasa frustasi.
Baca Juga: Contek Yuk Moms! Ini Jenis-Jenis Permainan yang Bisa Dilakukan Agar Anak Segera Berhenti Tantrum
"Pada balita, misalnya, rasa frustrasi bisa timbul ketika terjadi konflik internal antara keinginan diperhatikan orangtua dengan keinginan mandiri yang kuat, dan ia belum mampu mengatasinya dengan baik," ungkap dr. Catharine Mayung Sambo Sp. A (K) dalam wawancara mendalam bersama Nakita.id pada Selasa, (18/05/2021).
Banyak nya larangan dari orang tua saat anak melakukan eksplorasi juga bisa menjadi penyebab tantrum.
"Rasa frustrasi juga bisa timbul ketika anak yang sedang banyak melakukan eksplorasi terlalu banyak dilarang oleh orang dewasa karena alasan keamanan. Namun, balita juga bisa dengan mudah belajar bahwa tantrum adalah salah satu cara mendapatkan kemauan atau menolak apa yang tidak mereka inginkan," tambah dr. Catharine Mayung Sambo Sp. A (K).
Namun, seiring berjalannya waktu tantrum pada anak akan berkurang dengan sendirinya.
"Biasanya ketika anak mulai mampu mengenali dan memaparkan pendapat, perasaan, dan bertukar pikiran, serta mengendalikan perilaku dengan lebih baik, frekuensi tantrum akan berkurang," ucap dr. Catharine Mayung Sambo Sp. A (K).
Sedangkan menurut dr. Vicka Farah Diba, M. Sc, Sp.A, Dokter Spesialis Anak dan penulis bukur dari Rumah Sakit JIH mengungkapkan tantrum pada anak bisa juga disebabkan karena Si Kecil sudah memiliki sifat bawaan tempramen atau gampang marah.
"Bisa juga anak tersebut memiliki bawaan tempramen karena setiap anak memang berbeda-beda," tutup dr. Vicka Farah Diba, M. Sc, Sp.A.
Rekomendasi Sunscreen untuk Si Kecil: Gently Sunscreen SPF50+ PA++++ dengan Serum Anti-Polusi!
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR