Jumeri menyebutkan bahwa pembelajaran jarak jauh ini memberikan tekanan kepada anak-anak di Indonesia.
Mulai dari tekanan secara fisik hingga pelecehan seksual selama pembelajaran jarak jauh.
"Ada peristiwa-peristiwa tekanan fisik, mental, maupun pelecehan seksual yang dialami anak-anak kita ketika berada di rumah," ujar Jumeri.
3. Anak-anak lebih sering berpergian
Jumeri melihat dengan pembelajaran jarak jauh justru membuat anak semakin lenggang untuk berpergian.
"Kita juga lihat anak kita itu tidak sekolah tetapi dia juga kesana kemari jadi sebenarnya risikonya sangat besar," ucap Jumeri.
Dan dengan diadakannya sekolah tatap muka, Jumeri menganggap akan lebih mudah membimbing anak-anak.
"Sedangkan kalau dia kesekolah maka bapak ibu gurunay bisa mengajarkan mereka membimbing mereka untuk pola hidup sehat dan aman," ujar Jumeri.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR