Nakita.id - Benarkah ciri-ciri hamil anak laki-laki atau perempuan bisa ditentukan berdasarkan program hamil?
Banyak yang penasaran apakah jika ingin menentukan jenis kelamin bayi bisa diusahakan berdasarkan program hamil.
Bukan tanpa alasan, banyak yang ingin memiliki jenis kelamin laki-laki atau perempuan karena beberapa hal, salah satunya untuk melengkapi.
Berbagai cara pasti dilakukan oleh Moms dan Dads agar memiliki jenis kelamin laki-laki atau perempuan.
Misalnya ketika Moms dan Dads ingin memiliki anak perempuan, Moms harus menghitung masa subur terlebih dahulu sebelum melakukan hubungan seks.
Moms harus melakukan seks setiap hari selama 2 hingga 4 hari sebelum masa ovulasi dan hindari melakukan seks 1 hingga 2 hari sebelum ovulasi dan setelah ovulasi.
Lalu, menentukan posisi seks, yang mana posisi misionaris dipercaya menjadi posisi yang dianjurkan jika ingin mendapatkan anak perempuan.
Akan tetapi, di balik segala cara untuk mendapatkan buah hati dengan jenis kelamin tertentu, misal perempuan, apakah hal itu memang bisa berhasil?
Menurut dr. Judi Januadi Endjun, Sp.OG dari RSPAD Gatot Subroto, ciri-ciri hamil anak laki-laki dan perempuan melalui program hamil sebenarnya tidak menjamin untuk bisa mendapatkan anak dengan jenis kelamin tertentu.
"Hingga saat ini belum ditemukan metode yang dapat menghasilkan 100 persen jenis kelamin janin yang diinginkan," ujarnya beberapa waktu lalu.
Menurut Judi, apabila Moms dan Dads memang ingin memiliki buah hati dengan jenis kelamin tertentu, maka bayi tabung adalah pilihannya.
"Kehamilan dengan bayi tabung dianggap yang paling tinggi kemungkinannya untuk memperoleh jenis kelamin yang diinginkan," imbuh Judi.
Baca Juga: Benarkah Ciri-ciri Hamil Anak Laki-laki Lebih Berisiko Lahir Prematur Daripada Perempuan?
Bahkan tingkat keberhasilan program bayi tabung dalam menentukan jenis kelamin anak yaitu lebih dari 90 persen.
"Tetapi angka untuk bisa hamil dan membawa pulang bayi, baru sekitar 30-40 persen, tergantung pada fasilitas layanan bayi tabung tersebut," kata Judi menjelaskan.
Namun, Moms dan Dads pun tetap masih bisa mengusahakan dengan inseminasi buatan memakai sperma suami yang telah dicuci dan dipisahkan sperma X (Moms) dan sperma Y (Dads).
Pada sesaat menjelang masa subur (ovulasi), sperma X dimasukan ke dalam rongga rahim untuk membuahi sel telur.
"Keberhasilan untuk hamil sekitar 40% dan untuk memilih jenis kelamin sekitar 60 persen," jelas Judi.
Kemudian, cara lain adalah sanggama saat masa subur yaitu 14 hari sebelum haid yang akan datang.
Bila siklus Moms 28 hari, berarti sama saja dengan hari ke 14 setelah haid hari pertama sebelumnya.
"Melihat data di atas, untuk memilih jenis kelamin tidak ada yang bisa mencapai 100 persen. Artinya metode apapun yang dipakai bisa gagal," kata Judi.
"Saran saya, berdoalah sesuai keyakinan agar diberi kesempatan memperoleh bayi perempuan yang normal dan sehat," tambah Judi memberi saran.
Artikel ini pernah tayang di Nakita.id dengan judul Benarkah Jenis Kelamin Bayi Bisa Ditentukan pada Suatu Program Kehamilan? Berikut Penjelasan Pakar
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Nakita.ID |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR