Nakita.id.- Jeruk dalam bahasa Mandarin disebut ‘chi zhe’, ‘chi’ artinya rezeki dan ‘zhe’ berarti buah.
Jadi jika digabungkan, jeruk memiliki arti buah pembawa rezeki. Warnanya yang oranye cantik ternyata juga memiliki makna tersendiri.
Menurut kepercayaan masyarakat China, warna orange cerah ini dianggap sebagai lambang emas yang berkonotasi pada rezeki yang berupa uang.
BACA JUGA: Para Selebriti Cantik Ini Bisa Jadi Inspirasi Moms Tampil Stylish dengan Blazer
Konon disebut jeruk mandarin karena pada jaman dahulu buah ini hanya disediakan untuk para pejabat di Tiongkok kuno.
Tapi sekarang sudah jamak masyarakat Tionghoa membagikan makanan ke sanak keluarganya saat imlek. Maksudnya agar rezekinya terus bertambah.
Orang China percaya, rezeki itu datang dari usaha dan kerja keras, mendapatkan sesuatu harus disyukuri dan kembali berbuat kebajikan.
Dengan demikian, bila pada saatnya tiba semua rezeki dan kebahagiaan tidak akan pernah habis dan terus mengalir.
Filosofinya, dengan memberi maka tidak akan kekurangan.
BACA JUGA: Duh, Sudah Menikah Namun Masih Disubsidi Orangtua? Ini Alasannya
Buah jeruk memiliki rasa yang beragam ada yang asam dan ada yang manis, demikian juga kehidupan manusia dari sesuatu yang kita perbuat juga tidak selamanya manis.
Ada yang asam sudah wajar, menjalani hidup yang penuh dengan pahit getir, tetapi jangan lupa masih ada kenangan manis yang bisa dipetik dan diperoleh.
Tapi sayangnya, di imlek tahun ini, jeruk mandarin tampak langka di pasaran. Para pedagang malah menawarkan jeruk Pakistan sebagai pengganti.
Perbedaan antara jeruk mandarin dan Pakistan terdapat di rasa. Rasa jeruk mandarin lebih manis.
BACA JUGA: Tepis Susah Move On, Curhatan Ini Bukti Penyesalan Maia Estianty Menikah dengan Dhani?
Sementara bentuk dan ukuran serupa. Namun kemasan lebih menarik. Maka tak heran kalau jeruk mandarin lebih mahal dari jeruk Pakistan.
Semoga, meski jeruk mandarin langka, tak akan mengurangi kemeriahan merayakan imlek bagi yang merayakan. (*)
Source | : | kompas |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR