Melansir laman Kompas.com, terdapat penjelasan penyebab tersering anak terlambat berjalan, seperti:
1. Ketidakmatangan persyarafan
Kemampuan Si Kecil dalam melakukan gerakan motorik sangat ditentukan oleh kematangan syaraf yang mengatur gerakan tersebut.
Saat Si Kecil dilahirkan, syaraf-syaraf yang ada di pusat susunan syaraf belum berkembang dan berfungsi sesuai dengan fungsinya, yaitu mengontrol gerakan-gerakan motorik.
Pada usia 5 tahun, syaraf-syaraf ini sudah mencapai kematangan, dan menstimulasi berbagai kegiatan motorik.
Otot-otot besar yang mengontrol gerakan motorik kasar, seperti berjalan, berlari, melompat dan berlutut, berkembang lebih cepat bila dibandingkan dengan otot-otot halus, seperti menggunakan jari-jari tangan untuk menyusun puzzle, memegang pensil atau gunting membentuk dengan plastisin atau tanah liat, dan sebagainya.
Baca Juga: Perkembangan Janin Bulan 5 : Sistem Syaraf Berkembang sempurna
2. Gangguan vestibularis atau keseimbangan
Pada anak yang mengalami dysfunction of sensory integration (DSI) sering mengalami gangguan keseimbangan.
Gangguan keseimbangan yang terjadi ini seringkali dianggap anak kurang percaya diri.
Gangguan keseimbangan ini biasanya ditandai dengan anak takut saat berenang, menaiki mainan yang bergerak dan bergoyang seperti ayunan, main kuda-kudaan listrik dengan koin, naik lift atau eskalator.
Anak tidak suka naik umumnya di dalam mobil, anak mungkin tidak kooperatif sebagai upaya menghindari sensasi yang membuat anak terganggu.
Anak yang underreactive untuk input vestibular tampaknya tidak pusing bahkan setelah berputar untuk waktu yang lama, dan tampaknya menikmati gerakan cepat seperti berayun.
Bila berjalan terburu-buru, gerakannya canggung, mudah tersandung atau jatuh.
Dia mungkin tidak membuat upaya untuk menangkap dirinya sendiri ketika dia jatuh.
Anak tampak kesulitan memegang kepalanya sambil duduk, anak tidak cenderung untuk melakukannya dengan baik dalam olahraga.
Si Kecil mungkin akan merasa canggung, atau gerakan yang tidak biasa ketika bergerak lengan atau kepala.
Biasanya juga disertai keterlambatan membaca, menulis, berbicara, dan persepsi visual-spasial yang khas.
Baca Juga: Simak Moms! Ternyata Begini Tahap-tahap Perkembangan Motorik Anak 1-3 Tahun yang Optimal
6 Tips Membujuk Anak Agar Nyaman Menjalani Pemeriksaan dan Perawatan Saat Sakit
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR