Nakita.id - Banyak mitos vs fakta kehamilan yang beredar di masyarakat.
Ada anjuran atau larangan yang beredar di kalangan masyarakat yang ditujukan untuk ibu hamil.
Sebenarnya, tujuan atau larangan itu bertujuan baik demi keselamatan ibu dan janin.
Namun, sebagai Moms yang hidup di zaman modern, kita harus cross check bagaimana mitos vs fakta kehamilan yang beredar, apakah ada penelitian secara medis atau tidak.
Dengan begitu, Moms yang sedang hamil benar-benar tahu apakah wejangan dari masyarakat tersebut baik atau justru berdampak buruk.
Salah satu hal yang banyak beredar di masyarakat adalah larangan ibu hamil mengonsumsi susu yang tidak dipasteurisasi.
Susu dan produk susu sebenarnya memberi manfaat untuk tubuh.
Susu dan produk susu bisa jadi sumber kalsium dan bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi mikro ibu dan janin.
Selama ini jadi mitos vs fakta kehamilan, ternyata larangan ibu hamil untuk mengonsumsi susu yang belum dipasteurisasi adalah benar adanya Moms.
Melansir dari fda.gov, susu atau produk susu yang mentah bisa mengandung mikroorganisme berbahaya yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
Menurut CDC, dari 1993 sampai 2013 ada 127 wabah yang terkait dengan susu mentah dan produk susu mentah.
Susu dan produk susu mentah menyebabkan 1.909 orang sakit hingga 144 orang rawat inap.
Susu sapi, domba, kambing dan hewan lainnya yang masih mentah mengandung bakteri berbahaya.
Susu mentah dapat membawa bakteri Salmonella, E.Coli, Listeria, Campylobacter, dan masih banyak lagi.
Gejala awal tanda terpapar bakteri susu mentah adalah seperti keracunan makanan.
Mual, muntah, diare, demam dan sebagainya jadi gejala awal terpapar bakteri dari susu atau produk susu mentah.
Jadi mitos vs fakta kehamilan, anjuran ibu hamil untuk tidak minum susu yang dipasteurisasi adalah fakta karena bisa berbahaya untuk kesehatan.
Beberapa orang dilaporkan pulih dalam waktu singkat setelah terpapar bakteri susu mentah.
Ini semua tergantung dari kekebalan tubuh masing-masing individu dan banyaknya susu atau produk susu mentah yang dikonsumsi.
Bakteri pada susu mentah sangat berbahaya, terutama bagi orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah (pasien kanker, HIV/AIDS, ibu hamil, diabetes, dan lain-lain).
Oleh karenanya proses pasteurisasi sangat penting dilakukan karena bertujuan untuk membunuh bakteri berbahaya dari susu sapi, kambing, atau domba.
Banyak yang menduga pasteurisasi menyebabkan nutrisi pada susu jadi rusak.
Berdasarkan beberapa penelitian, proses pasteurisasi tidak merusak nilai gizi susu.
Sehingga, ibu hamil dan masyarakat tak perlu khawatir mengonsumsi susu atau produk susu yang sudah dipasteurisasi.
Uang Donasi Agus Salim Sudah Kembali ke Yayasan, Kuasa Hukum Malah Ungkap Agus Bisa Melihat Sejak Pertama Bertemu
Source | : | Fda.gov |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR