Nakita.id - Setiap orang pasti pernah mengalami batuk, namun jika dialami oleh bayi tentu akan membuat khawatir orangtua.
Pasalnya, daya tahan tubuh bayi tentu belum optimal layaknya orang dewasa.
Menurut Dokter Spesialis Anak Rahmini Shabariah, dari RS. Sentra Medika, Cibinong, Bogor, batuk sejatinya merupakan cara untuk tubuh bertahan menghadapi masuknya benda asing ke saluran pernapasan.
Pada bayi, umumnya batuk tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena akan mereda dengan sendirinya namun bukan berarti Moms menganggapnya sepele.
BACA JUGA: Hilangkan Pipi Chubby dengan Tanam Benang. Eits Ini Risikonya!
Jika batuknya berlangsung dengan intensitas sering dan disertai muntah, sesak napas bahkan demam dan kebiruan, patut diwaspadai karena mengindikasikan penyakit serius.
Untuk itu, penting bagi Moms untuk mengenali jenis batuk pada bayi dan bagaimana penanganan yang tepat, seperti dijelaskan berikut ini:
Batuk ringan
Jenis batuk ini adalah batuk kering dan biasanya hanya muncul sesekali, kadang-kadang disertai bersin.
Selain merupakan upaya tubuh untuk melindungi bayi dari masuknya kuman, bisa juga menandakan alergi pada bayi.
Untuk itu sebaiknya Moms menjaga agar bayi tidak terpapar asap rokok maupun polusi udara lain yang dapat mengganggu saluran pernapasan.
BACA JUGA: Penanganan Bayi Baru Lahir, Ini Tip Yang Bisa Diikuti Moms Baru
Untuk mengatasinya, Moms cukup memijat bayi dengan lembut menggunakan minyak telon jika bayi masih berusia dibawah satu tahun.
Jika anak sudah melewati usia setahun, maka bisa memberinya air putih hangat yang dicampur madu dan sedikit perasan jeruk nipis.
Batuk menggonggong
Jika bayi mengalami batuk dengan bunyi keras seperti menyalak dan suaranya parau, maka disebut batuk menggonggong.
Batuk ini disebakan peradangan dan adanya pembengkakan pada area pita suara sehingga suara menjadi serak.
Jenis batuk ini merupakan salah satu gejala penyakit pernapasan bagian atas yang disebut croup, yang disebabkan oleh virus, paparan udara dingin di malam hari serta alergi.
BACA JUGA: Menerawang Watak Moms dan Dads Dari Tebal dan Tipisnya Bibir
Umumnya, batuk menggonggong ini rentan mengenai bayi berusia 6 bulan hingga 3 tahun dan terjadi mendadak pada malam hari.
Jika bayi Moms mengalaminya, sebaiknya segera membawanya ke doker anak karena jika dibiarkan akan mengakibatkan kehabisan oksigen yang ditandai kebiruan pada wajah dan ujung jari tangan dan kaki bayi.
Batuk rejan
Jenis batuk satu ini terjadi disertai muntah dan buang air kecil, muntah disebabkan adanya desakan pada saraf muntah di pangkal lidah.
Umumnya, batuk rejan terjadi selama 100 hari sehingga oleh masyarakat awam disebut batuk 100 hari.
Pada bayi, batuk yang juga disebut batuk pertusis ini dapat membuat bayi kekurangan oksigen sehingga bisa menimbulkan kebiruan pada tubuh.
Bahkan, jika bayi masih berusia dibawah dua bulan bisa mengakibatkan napas berhenti.
Sebagai langkah pencegahan, Moms sebaiknya memerhatikan jadwal imunisasi pada bayi. Namun jika sudah terlanjur mengalami, segera bawa ke dokter spesialis anak.
Batuk mengi
Salah satu ciri batuk mengi ialah, batuk yang disertai bunyi 'ngik ngik' yang menunjukkan adanya penyumbatan di saluran pernapasan bagian bawah sehingga menimbulkan bunyi napas yang tidak normal.
Adanya infeksi pada saluran pernapasan Si Kecil juga menjadi penyebab batuk mengi, biasanya terjadi pada malam hari setelah anak beraktivitas berlebihan.
Batuk ini umumnya bisa membaik tanpa diobati, namun segera bawa Si Kecil ke dokter jika batuknya disertai demam.
Jika salah satu jenis batuk diatas mengenai buah hati, jangan disepelekan dan segera bawa ke dokter Moms agar bisa ditangani dengan tepat.
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR