Nakita.id - Kesederhanaan tidak menghambat sekolah ini untuk menuai prestasi.
Bangunan sekolah boleh aja sangat sederhana, berdindingkan papan, bersekat triplek yang robek dan jatuh di beberapa bagian.
Bahkan, guru-gurunya pun digaji dengan sangat minim, ya hanya 30 ribu per bulan.
Dengan uang sejumlah itu, hanya bisa ditukarkan dengan beras 3 kilogram saja.
Sangat kurang, apalagi dengan kebutuhan saat ini yang terus meroket.
Namun, sarana yang terbatas juga gaji yang kecil tidak menyurutkan mereka untuk mencetak siswi cerdas dan berprestasi.
MTs Zikir Pikir, demikian namanya.
Lokasinya ada di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu.
Seperti dilansir kompas.com, sekolah ini berhasil memborong juara kompetisi sains tingkat kabupaten.
Terdapat tiga kategori yang dilombakan dalam kompetisi sains itu, yakni matematika, fisika, dan biologi.
Untuk kategori matematika, siswa sekolah ini, Luis Vigo, yang kini duduk di kelas VIII keluar sebagai juara pertama.
Untuk bidang biologi, sekolah ini meraih juara III lewat siswanya, Roja Sisti Mandari.
MTs Zikir Pikir hanya tidak menjuarai mata pelajaran fisika.
"Ini untuk kesekian kalinya MTs Zikir Pikir meraih juara pada kompetisi sains tingkat kabupaten untuk bertarung di tingkat provinsi. Jika lolos di provinsi akan mewakili Bengkulu ke tingkat nasional," kata Kepala Sekolah MTs Zikir Pikir Sukamdani, Kamis (8/2/2018).
BACA JUGA : Terulang, Orang Tua Murid Aniaya Kepala Sekolah. Dikecam di Medsos
Luis Vigo, juara I kategori matematika, mengaku terkejut. Ia tidak menyangka bisa menjadi siswa terbaik tingkat kabupaten.
"Ini kejutan. Saya tidak menyangka di tengah kondisi sekolah kami yang serba terbatas. Semoga ini dapat mengharumkan nama sekolah," ucap Luis terharu.
Hal yang sama dirasakan Roja Sisti Madari. Menurut dia, keberhasilan tersebut akan memotivasi dirinya terus belajar giat.
MTs Dzikir Pikir di Desa Tik Teleu, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, dibangun atas keprihatinan para pemuda atas kondisi pendidikan di pedalaman Bengkulu.
Namun kondisi bangunan sangat mengkhawatirkan.
Kepala MTs Zikir Pikir Sukamdani mengatakan, kedua siswa ini peraih juara lima besar di kelas. Luis Vigo juara lima dan Roja juara satu.
Kedua siswa ini berasal dari keluarga kurang mampu. Kedua orangtuanya bekerja sebagai petani penggarap dan kuli bangunan.
"Karena keterbatasan ekonomi, mereka sekolah di MTs Zikir Pikir. Di sekolah ini mereka tidak dibebani biaya sama sekali," ujar Sukamdani.
BACA JUGA : Diledek Warnanya Mirip Angkot, Harga Mobil Mewah Milik Sule Ternyata Fantastis
Luis yang bercita-cita menjadi tentara ini berharap, dirinya mampu melanjutkan sekolah ke SMA yang layak meski ia bingung akan ketiadaan dana.
Sementara Roja bercita-cita menjadi guru dan dapat melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi meski ekonomi keluarganya serba kekurangan.
MTs Zikir Pikir yang berada di Desa Tik Teleu, Kecamatan Pelabai, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, sudah delapan tahun berdiri. Selama itu pula, kondisinya mengkhawatirkan.
BACA JUGA : Wow, Ternyata Begini Kondisi Rumah Mewah Milik Ayu Ting Ting
Sekolah ini didirikan tahun 2011 oleh sejumlah pemuda setempat. Mereka mendirikan sekolah dengan semangat ingin memperbaiki dunia pendidikan di kawasan terpencil Bengkulu yang sangat memprihatinkan.
Dengan dana terbatas, sekolah pun dibangun. Gedung sekolah terbuat dari setengah papan. Hanya ada dua ruangan yang disekat menjadi empat ruangan.
Sementara untuk gaji guru yang berjumlah delapan orang tersebut, pernah selama 2 tahun tidak mendapatkan gaji. Tahun ketiga menerima gaji Rp 30.000 per bulan.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | kompas.com |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR