Nakita.id - Menggali minat dan bakat anak memanglah penting sedini mungkin.
Bahkan sejak bayi, orangtua sudah bisa mencari tahu apa saja yang bisa anak sukai.
Dan ketika melihat bahwa anak menyukai suatu aktivitas, saatnya orangtua untuk mengarahkan.
Orangtua bisa memberikan fasilitas berupa les atau menyediakan alat-alat di rumah yang berkaitan dengan minatnya.
Tetapi perlu Moms ingat bahwa, peran orangtua dalam menggali minat dan bakat yaitu mengarahkan saat sudah mulai terlihat.
Mengarahkan namun bukan memaksakan ya Moms.
Dengan begitu penting untuk orangtua tahu batasan dalam menggali minat dan bakat anak agar tidak berujung pada pemaksaan.
Dalam wawancara eksklusif Nakita.id, seorang konsultan di @awalmula.sub Yuan Yovita Setiawan S.Psi menjelaskan batasan orangtua dalam menggali minat dan bakat anak.
Dengan orangtua mengetahui batasan menggali minat dan bakat anak, maka Si Kecil akan terhindar dari rasa terlalu dipaksakan oleh Moms dan Dads.
1. Jangan memaksa
Batasan pertama dalam menggali minat dan bakat anak yaitu tidak memaksakan kehendak orangtua.
"Keinginan orangtua belum tentu sesuai dengan keinginan anak," jelas Yuan.
Ketika orangtua memaksakan kehendaknya, anak akan merasa bahwa memiliki hidup yang selalu diatur oleh orangtuanya.
Dan hubungan dengan anak justru akan merenggang akibat hal ini.
Biarkan anak mengeksplorasi hal-hal yang ia sukai dan orangtua bertugas untuk memfasilitasinya.
2. Perhatikan kesejahteraan anak
Kalau Moms sudah tidak memaksa, selanjutnya orangtua harus memerhatikan kesejahteraan anak.
Kesejahteraan anak di sini artinya orangtua memerhatikan waktu istirahat, asupan makanan, hingga bermain.
"Bermain itu sangat penting. Jangan sampai karena ikut les kemudian anak jadi tidak bisa bermain baik itu bermain sendiri, dengan tetangga, atau mungkin juga dengan saudara," papar Yuan.
Tidak sedikit orangtua yang memberikan banyak les kepada anaknya sehingga lupa akan kesejahteraan anaknya.
Anak memiliki jadwal les menumpuk dan akhirnya tidak memiliki waktu untuk istirahat bahkan bermain.
Ingat ya Moms usia anak-anak merupakan waktu mereka untuk bermain.
3. Paham keluhan anak
Sebagai orangtua, Moms dan Dads juga harus memahami keluhan anak.
Jangan sampai terlalu bersemangat menggali minat dan bakat anak sampai tutup kuping akan keluhan Si Kecil dalam aktivitasnya.
Di saat anak-anak beraktivitas, terkadang mereka akan merasa malas, lelah, atau bosan akan latihan yang dilakukan setiap hari.
Dibandingkan Moms dan Dads memarahi Si Kecil akan keluhan tersebut, cobalah untuk merayunya dengan cara lembut.
"Jadi orangtua dan anak perlu berkomuniaksi yang positif yang tidak menghakimi satu sama lain sehingga anak itu bisa lebih memperhitungkan omongan dari orangtuanya itu," jelas Yuan.
Dengan begitu ketika orangtua pertanyakan alasan anak tidak ingin berlatih, Si Kecil bisa berargumentasi dan tidak menghindar dari Moms serta Dads.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR