Nakita.id - Berbeda dengan SMA, pendidikan vokasi atau SMK di Indonesia difokuskan untuk mempersiapkan siswa lebih siap dalam menghadapi dunia kerja.
Namun sayangnya selama ini SMK kerap menerima stigma negatif dan dianggap tidak lebih baik dari SMA.
Oleh sebab itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi meluncurkan program baru untuk pendidikan vokasi.
Yaitu Orange Knowledge Program (OKP): Tailor Made Training Plus (TMT+) yang merupakan salah satu implementasi kerja sama Indonesia dengan Kerajaan Belanda dalam pengembangan pendidikan vokasi melalui SMK Pusat Keunggulan, khususnya bidang pertanian.
Orange Knowledge Program (OKP) melalui kegiatan Tailor Made Training Plus (TMT+) secara khusus didedikasikan untuk mendukung SMK Pusat Keunggulan (SMK PK).
Pemerintah Belanda melalui Nuffic Neso Indonesia berkomitmen untuk mendukung pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia.
Dukungan tersebut diberikan untuk bidang pertanian pada SMK PK dengan kompetensi keahlian agribisnis tanaman pangan dan hortikultura serta agribisnis ternak unggas.
Program TMT+ didanai oleh Pemerintah Belanda melalui Nuffic Neso Indonesia dengan menunjuk
konsorsium yang terdiri atas Institut Pertanian Bogor, Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bidang Pertanian Cianjur, Wageningen University, Zone College, Van Hall Larenstein, dan HollandDoor.
Selanjutnya, Kemendikbudristek melalui Ditjen Pendidikan Vokasi telah menetapkan 10 SMK PK sebagai penerima manfaat dari Program TMT+.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR