Nakita.id - Memiliki anak yang berbakat tentu saja menjadi impian banyak orangtua.
Pasalnya bakat anak sendiri dipercayai bisa jadi modal awal kesuksesan di masa depan apabila diasah dengan baik.
Namun untuk mencari tahu bakat anak yang sesungguhnya bukan merupakan perkara yang mudah.
Banyak yang beranggapan bahwa bakat yang dimiliki anak merupakan faktor genetik atau keturunan.
Baca Juga: Menggali Minat dan Bakat Anak Sejak Lahir, Ini yang Harus Moms dan Dads Lakukan
Namun, hal tersebut masih pro dan kontra ternyata Moms.
Menurut David Togatorop selaku Editor In Chief Nakita.id dalam kolaborasi Sonora Parenting dengan Nakita.id pada Jum'at (18/06/2021) mengungkapkan bahwa, para pakar dan psikolog sudah sepakat bahwa bakat yang dimiliki anak bisa juga karena faktor pengondisian.
Misalnya Moms suka memainkan piano sejak hamil, bahkan sampai Si Kecil lahir pun Moms suka bermain alat musik tersebut.
Kemudian lama kelamaan anak akan terbiasa, kemudian memiliki minat atau ketertarikan untuk memainkan piano dan disitu bisa tumbuh lah menjadi bakat.
David mengungkapkan untuk mengetahui minat dan bakat anak Moms dan Dads tidak cukup hanya sekedar lakukan observasi.
Moms juga perlu mengajak Si Kecil untuk melakukan test minat dan bakat.
Dengan hasil tersebut Moms bisa mengarahkan Si Kecil untuk ikut kursus tertentu, atau jurusan sekolah nantinya.
Test minat dan bakat sendiri ada baiknya dilakukan saat anak duduk di bangku sekolah menengah seperti SMP atau saat ingin memasuki kuliah.
Kebanyakan orangtua tentu akan melakukan banyak hal untuk menggali minat dan bakat anak.
Namun saking antusiasnya kebanyakan orangtua justru melakukan kesalahan ketika berusaha menggali minat dan bakat anak.
Pertama, orangtua sering kali memasuki anak ke kursus tertentu agar mengetahui bakatnya.
Padahal hal tersebut salah Moms, seharusnya orangtua tahu dulu apa minat dan bakat sesungguhnya dari Si Kecil.
Setelah itu baru disesuaikan dengan kursusnya Moms.
Baca Juga: Kelihatannya Sederhana, Tetapi Ternyata Cara Mengetahui Bakat Anak yang Seperti Ini Ampuh Dilakukan
Kedua, banyak sekali orangtua yang memerintah anaknya untuk mengikut berbagai macam kursus atau les.
Padahal itu akan membuat anak lelah dan tertekan Moms.
Anak akan merasakan lelah, baik secara fisik maupun mental.
David mengungkapkan, anak itu memiliki hak untuk bermain dan belajar.
Jangan sampai karena kebanyakan les anak justru tidak punya kesempatan untuk bermain.
Nanti ujungnya anak akan uring-uringan, mudah marah, bahkan berani membentak Moms.
Kebanyakan memberikan les pada anak juga dinilai akan sia-sia Moms.
Karena anak memiliki tingkat perhatian terbatas terhadap sesuatu.
Ketika diikuti banyak kegiatan mulai dari sekolah dan les atau kursus seharian penuh itu tidak akan membuat anak fokus menyerap apa yang diajarkan saat les atau kursus.
Hal tersebut lah yang akan membuat usaha Moms dan Dads menjadi sia-sia.
Ketika ingin menggali minat dan bakat anak, Moms dan Dads harus tahu batasan.
Batasan yang dimaksud adalah Moms dan Dads harus melihat apa yang diminati anak, lihat juga Si Kecil melakukan hal itu dengan baik atau tidak.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR