Nakita.id - Cicak merupakan hewan yang sering kali mondar-mandir di rumah.
Setiap rumah tentu saja permah dihinggapi hewan yang satu ini.
Kebanyakan orang menganggap bahwa cicak sendiri tidak berbahaya.
Baca Juga: Waduh Warga Se-Indonesia Nyesel Baru Tahu, Merica hingga Cabai Dijamin Bisa Bikin Cicak Ngacir dan Ogah Kembali ke Rumah
Namun tahu kah Moms? Kotoran cicak mengandung jutaan bakteri dan kuman yang bisa berbahaya bagi kesehatan.
Kemudian kotoran cicak sendiri sangat kecil sehingga dikhawatirkan mudah sekali bercampur dengan makanan yang ada di rumah.
Ditambah lagi cicak sering kali memakani bekas-bekas nasi di sekitar rice cooker atau pun di centong.
Kemudian centong yang sudah dijilati cicak sering kali tanpa sadar digunakam kembali untuk mengambil nasi di rice cooker.
Jika didiamkan begitu saja tentu akan mendatangkan penyakit yang serius Moms.
Nah biasanya orang-orang akan membasmi cicak dengan lem.
Ada juga yang menggunakan perangkat Moms.
Baca Juga: Menang Banyak kalau Pelihara Hewan Ini, Cicak Tak Akan Berani Masuk ke Rumah!
Namun cara yang paling mudah adalah Moms bisa menggunakan kemoceng.
Terdengar aneh bukan? Bagaimana bisa kemoceng mengusir cicak.
Jadi begini Moms melansir dari Nakita.id cicak sendiri sangat takut dengan burung.
Karena burung merupakan predator bagi cicak.
Nah Moms bisa mengusir cicak dengan bulu burung.
Moms bisa menghias rumah Moms dengan aksesoris dari bulu burung.
Cicak akan menganggapnya sebagai burung sungguhan sehingga akan menjauh dari rumah dengan sendirinya.
Baca Juga: Auto Bikin Cicak di Rumah Mati, Modalnya Hanya Perlu Minyak Goreng, Begini Cara Mudahnya
Namun jika rumit menggunakan bulu burung, Moms bisa pakai saja kemoceng berbahan bulu untuk mengusir si cicak.
Caranya sama tempelkan saja bulu kemoceng di tembok atau di tempat-tempat yang sering kali dilalui cicak.
Mudah bukan? Selamat mencoba ya Moms!
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR