Nakita.id - Campak merupakan salah satu dari penyebab kematian utama pada anak-anak di dunia.
Campak adalah penyakit yang menular dan serius disebabkan oleh virus.
Dilansir dari situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pada 1980, sebelum vaksinasi tersebar luas, campak menjadi penyebab kurang lebih 2,6 juta kematian setiap tahun.
BACA JUGA: FBI Sebut 2 Merek Hape Terkenal Buatan Tiongkok Ini Tidak Layak Digunakan
Campak disebabkan oleh virus yang termasuk keluarga paramyxovirus dan virus ini menyebar melalui kontak langsung dan melalui udara.
Virus menginfeksi mukosa membran, lalu menyebar ke seluruh tubuh.
Perkembangan imunisasi memiliki peran yang besar dalam menurunkan angka kematian akibat campak.
BACA JUGA: Ini 5 Shio yang Diramalkan Punya Keuangan Baik di Tahun Anjing Tanah
Selama 2000 hingga 2014, vaksinasi campak mencegah kematian 17,1 juta.
Dan baru-baru ini, Indonesia dihebohkan dengan Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak di asmat, Papua.
Lalu bagaimana mengetahui tanda dan gejala penyakit campak?
Tanda awal dari penyakit campak yaitu adanya demam tinggi, paparan virus sendiri terjadi 10 sampai 12 hari, dan biasanya durasi demam yaitu 4 hingga 7 hari.
BACA JUGA: Inilah 4 Zodiak yang Paling Bahagia di Tahun Anjing Tanah 2018
Hidung berair, batuk, mata merah dan berair, dan bintik putih kecil pada bagian dalam pipi biasanya muncul pada fase pertama perjalanan penyakit.
Setelah beberapa hari, ruam merah bermunculan, biasanya pada bagian wajah dan leher bagian atas.
Tiga hari kemudian, ruam tersebut menyebar termasuk ke bagian tangan dan kaki.
Ruam tersebut baru hilang setelah 5 sampai 6 hari.
Dapat disimpulkan ruam ruam muncul 14 hari setelah pajanan terhadap virus (rata-rata dalam 7 sampai 18 hari).
BACA JUGA: Niat Angkat Komedo, Perempuan Ini Menangis Tak Menyangka Alisnya Ikut Hilang
Selain itu, campak yang berat lebih mungkin terjadi pada anak yang kekurangan gizi, terutama pada anak dengan defisiensi vitamin A, atau yang mengalami kelemahan sistim imunitas karena terinfeksi HIV/AIDS atau penyakit lainnya.
Pada populasi dengan tingkat malnutrisi tinggi dan kurangnya pelayanan kesehatan, 10% kasus campak berakhir pada kematian.
Moms, belum ada pengobatan spesifik untuk penyakit campak.
Namun, komplikasi serius dari campak dapat dicegah melalui perawatan suportif yang memastikan kecukupan nutrisi, asupan cairan anak.
Selain itu, imunisasi dengan vaksin MR adalah pencegahan terbaik untuk penyakit campak.
BACA JUGA :Berbahagia, Selamat! Anak Kedua Adam Levine 'Maroon5' Telah Lahir
Source | : | IDAI |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR