Studi mengenai ciri-ciri hamil ini didukung oleh Dr. Querube Santana-Rivas, ahli neonatologi di Nicklaus Children's Hospital di Miami yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Dia melihat adanya perbedaan dalam pengalaman praktiknya sendiri.
"Jenis kelamin laki-laki merupakan faktor risiko untuk banyak komplikasi tepat setelah lahir, terutama pada populasi prematur," kata Santana-Rivas.
Hasil studi ini juga mendukung beberapa studi sebelumnya, kata Verburg.
Penjelasan yang mungkin adalah bahwa plasenta, organ yang menyehatkan janin yang sedang berkembang, berbeda pada anak laki-laki dan perempuan.
"Plasenta sangat penting untuk keberhasilan kehamilan, dan itu adalah organ yang secara teknis milik bayi, sehingga secara genetik identik dengan bayi," kata rekan penulis studi Claire Roberts, peneliti lain di Robinson Research Institute.
Dalam penelitian sebelumnya yang melibatkan kehamilan normal, tim Roberts menemukan perbedaan jenis kelamin dalam ekspresi 142 gen dalam plasenta.
Para peneliti mengatakan bahwa cacat pada bagaimana plasenta berkembang dan bekerja terkait dengan komplikasi kehamilan.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Nakita.ID |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR