Nakita.id - Pandemi Covid-19 masih terus menjadi permasalahan yang serius dan harus dihadapi oleh beberapa negara termasuk di Indonesia.
Bahkan saat ini Indonesia sendiri masih kelimpungan menangani kasus Virus Covid-19 yang terus melonjak.
Karena hal tersebut lah rencana sekolah tatap muka dikabarkan akan ditunda kembali.
Tadinya sekolah tatap muka dijadwalkan akan dimulai pada bulan Juli ini tepat di tahun ajaran baru.
Namun sekolah tatap muka yang dimaksud tidak langsung berjalan normal seperti sebelum pandemi.
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka di Tengah Pandemi Kabarnya akan Ditunda Lagi, Begini Kata Para Tenaga Pengajar
Tentunya ada peraturan khusus dari Pemerintah dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang harus ditaati semua sekolah.
Jam belajar siswa pun dibatasi hanya sekitar dua jam tanpa adanya jam istirahat, hal tersebut pun dilakukan demi mencegah penularan Covid-19.
Akan tetapi sayangnya rencana tersebut saat ini belum bisa dilaksanakan melihat kondisi yang belum juga kondusif.
Namun meski terancam dibatalkan lagi, ternyata para pihak sekolah sudah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut sekolah tatap muka kembali.
Berdasarkan hasil peliputan khusus yang dilakukan Nakita.id kali ini mendapatkan hasil bahwa beberapa sekolah di Jakarta sudah melakukan banyak persiapan untuk menyambut sekolah tatap muka.
Persiapa yang paling utama yang sudah dilakukan beberapa sekolah adalah protokol kesehatan.
Selain itu pihak sekolah juga sudah sepakat mematuhi perintah Kemendikbud untuk melaksanakan proses pembelajaran selama dua jam saja.
Baca Juga: Batal! Uji Coba Sekolah Tatap Muka 2021 di Jakarta Dihentikan karena Lonjakan Kasus Covid-19
"Sudah persiapan sudah kita lakukan ya, seperti masker, handsanitizer, kemudian mencuci tangan, face shield, jaga jarak, tatap mukanya juga udah ditentuin belum kembali seperti biasa. Karena kan ada peraturannya, proses pembelajarannya itu satu haru hanya dua jam, tidak ada jam istirahat namun langsung proses pembelajaran setelah dua jam siswa langsung pulang ke rumah," ujar Apriningsih, S.Pd, selaku guru di SD Amir Hamzah, Jakarta Pusat dalam wawancara mendalam bersama Nakita.id, Kamis, (01/06/2021).
"Kalau persiapan sih udah, kaya handsanitizer, face shield, kemudian menjaga jarak, dibatasi perjamnya tapi karena Covid melambung ya mau tidak mau tidak jadi lagi," tambah Kevin Guslian Rajib Noor, S.Kom selaku guru dari SMK YPK, Jakarta Selatan dalam wawancara khusus bersama Nakita.id, Kamis (01/03/2021).
Sedangkan menurut Dra. Maria Goretti Suryani, selaku Kepala Sekolah SMP Vianney di Jakarta Barat, selain protokol kesehatan sekolah juga diwajibkan mengisi aplikasi yang disediakan oleh Dinas Pendidikan tentang kesiapan melakukan sekolah tatap muka kembali.
"Sudah, sejauh ini karena kan ada aplikasi yang harus diisi untuk kesiapan sekolah jadi ya memang kebetulan sekolah kami belum ditunjuk untuk melakukan sekolah tatap muka kembali," kata Dra. Maria dalam wawancara mendalam bersama Nakita.id, Sabtu (03/06/2021).
Tak hanya itu pihak sekolah juga sudah membentuk Satgas Covid-19.
"Namun persiapan-persiapan tetap dilakukan antara lain sekolah membentuk Satgas Covid-19 yang terdiri dari Yayasan, pimpinan, guru, tenaga kependidikan, dan orang tua murid. Kedua sekolah melakukan pemetaan untuk mengetahui akses ke sekolah mudah atau tidak. Ketiga kita sudah membuat video simulasi ketika pembelajaran tatap muka, kami juga melengkapi sarana kebersihan dan kesehatan. Seperti menambah jumlah washtafel, face shield, handsanitizer, kita juga sudah membuat tata tertib ketika nanti sekolah tatap muka," tutup Dra. Maria.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR