Selain itu, ibu hamil yang mengalami masalah plasenta, insufisiensi serviks, atau faktor lain yang meningkatkan kemungkinan persalinan prematur harus memeriksakan diri ke dokter sebelum berhubungan intim saat hamil.
Di samping mitos vs fakta kehamilan ini, Moms perlu tahu bahwa kehamilan memicu banyak perubahan yang dapat mempengaruhi gairah seks seorang ibu hamil.
Tingkat estrogen dan progesteron yang lebih tinggi, serta peningkatan aliran darah ke alat kelamin, dapat menyebabkan hasrat seksual yang meningkat.
Di sisi lain, rasa mual, lelah, stres, dan banyaknya perubahan fisik yang terjadi akibat kehamilan dapat mengurangi keinginan ibu hamil untuk berhubungan seks.
Tidak semua ibu hamil akan bereaksi dengan cara yang sama terhadap perubahan hormonal.
Namun, biasanya gairah seks ibu hamil menurun selama trimester pertama, memuncak pada trimester kedua, dan turun lagi pada trimester ketiga.
Source | : | medical news today |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR