Nakita.id - Banyak beredar mitos vs fakta pil KB yang membuat wanita ragu-ragu menggunakan alat kontrasepsi ini.
Padahal Pil KB tak hanya berfungsi untuk mengatur kehamilan saja.
Pil KB juga mampu membantu meringankan gejala dengan cara menghambat pertumbuhan endometrium, menurunkan kadar hormon testosteron pada wanita yang mengidap PCOS, dan membantu keteraturan menstruasi serta kesuburan wanita.
Agar tak semakin salah kaprah mengenai pil KB, berikut Nakita kupas tuntas mengenai mitos vs fakta pil KB.
1. Pil KB menyebabkan gemuk
Beberapa perempuan bertambah berat badannya setelah mengonsumsi pil KB. Tapi menurut suatu penelitian hal itu tidak semata terkait dengan penggunaan pil KB saja.
Estrogen yang terkandung di dalam pil KB pada beberapa perempuan memang bisa membuat kembung, tapi ini akan segera hilang.
Progestin di dalam pil KB juga bisa menambah selera makan, sehingga berat badan bertambah.
Pada sejumlah perempuan, penggunaan pil KB mungkin menyebabkan tubuh mengalami retensi air, sehingga terasa lebih gemuk.
Hal ini bisa dikurangi dengan mengganti pil KB yang dosisnya lebih rendah.
2. Pil KB dapat menyebabkan bayi lahir cacat
Pil KB dengan resep dokter sudah melalui banyak penelitian. Karena itu, pil KB terus mengalami perbaikan guna meminimalisasi efek simpang.
Baca Juga: Mitos Vs Fakta Kehamilan: Benarkah Ibu Hamil Tidak Boleh Tidur Telentang? Begini Penjelasannya
Setiap pengobatan akan memiliki dampak, tetapi efek serius dari pil KB sangat jarang ditemukan.
Jadi manfaat pil KB jauh lebih banyak dibandingkan dengan efek simpangnya.
Lebih dari 100 juta perempuan di dunia ini mengonsumsi pil KB, dan sebagian besar merasakan kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan sebelum menggunakan pil KB.
Kalaupun terjadi kelainan pada janin, bisa karena pil KB dikonsumsi pada usia kehamilan awal.
3. Pil kontraseesi memengaruhi kesuburan
Menurut ahli, tak ada hubungan antara pil KB dengan ketidaksuburan. Kesuburan akan segera kembali begitu konsumsi pil KB dihentikan.
Itu sebabnya konsumsi pil KB harus teratur dan tidak boleh terlewatkan, jika tidak ingin hamil.
Sejumlah peremuan ada yang tidak langsung hamil, meski sudah berhenti minum pil KB beberapa waktu.
Ini terutama terjadi pada mereka yang haidnya tidak teratur atau sudah mengalami masalah kesuburan sebelum menggunakan pil KB, tapi tidak menyadarinya.
Kemungkinan lain, keputusan berhenti minum pil KB itu dilakukan di usia akhir 30-an, di mana tingkat kesuburan memang secara alami mengalami penurunan.
4. Pil KB menyebabkan kanker
Riset terakhir menyatakan bahwa penggunaan pil KB tidak menyebabkan kanker jenis apa pun dan penggunaan estrogen sebelum menopause juga tidak memicu kanker.
Sehingga kesimpulannya, pil KB aman dikonsumsi.
Nah itu dia Moms, mitos vs fakta terkait penggunaan pil KB pada wanita.
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR