Antibodi IgG dinilai lebih mendominasi di dalam IgC dan IgA sebagai respons imun humoral.
Tingkat antibodi ASI agak menurun dalam beberapa minggu sebelum dosis vaksin kedua, tetapi meningkat tajam dan tetap tinggi setelah dosis vaksin kedua diterima.
Kelompok yang telah terinfeksi sebelumnya menunjukkan antibodi IgA secara signifikan, sedangkan ASI pada wanita yang diimunisasi mengandung antibodi IgG yang meningkat.
Antibodi IgA paling banyak terlihat pada selaput lendir yang terinfeksi seperti saluran pernapasan, dan biasanya terlihat setelah terkena penyakit pernafasan.
Sementara itu, Imunoglobulin G atau IgG, merupakan antibodi yang lebih umum ditularkan melalui darah, memberikan kekebalan sistemik.
Antibodi IgG lebih mudah terlihat setelah injeksi intramuskular dibandingkan dengan infeksi saluran pernapasan.
Akan tetapi, meski hasil positif penelitian tergolong kecil di dalam ASI, ada kabar menjanjikan.
ASI yang diberikan ibu yang sudah divaksinasi akan membentuk perlindungan lebih, meski belum ada vaksin Covid-19 yang tersedia untuk ibu hamil.
Akan tetapi daya tahan keberadaan antibodi di dalam ASI dan kontribusi antibodi terhadap kekebala bayi tetap harus diperiksa dan diteliti.
Namun sampai kini belum ada uji klinis lengkap yang mengamati hasil kemanjuran dan keamanan vaksin selama kehamilan.
Source | : | Kompas.com,News Medical Life Sciences |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR