Nakita.id - Program vaksin Covid-19 di Indonesia masih terus berjalan.
Pemerintah bahkan kebut-kebutan agar Indonesia kembali pulih seperti sediakala.
Kita sadar, akibat pandemi virus corona hampir seluruh sektor lumpuh.
Mulai dari sektor pemerintahan hingga pendidikan ikut merasakan dampaknya. Belum lagi sektor ekonomi yang ikut melemah, seolah menjadi pr berat bagi presiden dan jajarannya.
Namun, adanya vaksin Covid-19 seolah menjadi titik terang bagi kita semua. Karena dengan adanya vaksin, masyarakat diharapkan bisa kembali beraktivitas seperti dulu lagi.
Sudah banyak yang sadar dengan manfaat vaksin Covid-19, tapi masih banyak juga yang takut bila mendapat suntikan vaksinasi.
Bukan takut karena vaksinnya, tapi takut karena jarum suntiknya.
Bahkan, ada yang mengaku fobia jarum suntik sehingga sampai saat ini belum memutuskan untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.
Nah, kalau sudah begini yuk simak penjelasan di bawah ini agar tak lagi takut jarum suntik.
Direktur Pusat Studi Psikologi Bencana Universitas Surabaya, Listyo Yuwanto mengatakan, fobia jarum suntik diidentikkan dengan perilaku menghindari objek atau situasi fobik yakni jarum suntik.
Listyo, yang juga fokus pada fobia gelap (nyctophobia) dan jarum suntik serta darah, mengatakan, seseorang yang mengalami fobia jarum suntik biasanya menghindari melihat gambar jarum suntik dan hal-hal yang berhubungan dengan jarum suntik.
Bagi mereka yang mengalami ketakutan terhadap jarum suntik, bukan hal yang mudah untuk bisa mengkuti proses vaksinasi di masa pandemi.
"Mereka menyadari bahwa vaksin merupakan salah satu upaya untuk mengurangi paparan Covdi-19, namun mereka mengalami ketakutan terhadap jarum suntik," ujar Listyo pada Kamis (8/7/2021).
Ia menjelaskan, orang dengan fobia jarum suntik menganggap bahwa jarum suntik adalah hal yang menakutkan, menyakitkan, dan membuat mereka terluka.
"Kondisi ini menggambarkan neurotic paradox yaitu mereka menyadari pentingnya vaksin namun memiliki ketakutan terhadap jarum suntik," ujar Listyo.
"Sehingga, akhirnya mereka ragu ataupun menghindari vaksin karena akan berhadapan dengan jarum suntik," lanjutnya.
Listyo pun membagikan sejumlah tips untuk membantu mereka yang mengalami fobia jarum suntik agar bisa mengikuti vaksinasi Covid-19.
Untuk mengatasi fobia ini, perlu diidentifikasi penyebab fobia terhadap jarum suntik.
"Biasanya fobia adalah adanya pengalaman langsung yang tidak menyenangkan dengan jarum suntik, pengalaman tidak langsung dengan melihat orang lain atau peristiwa yang tidak menyenangkan dengan jarum suntik, atau cerita soal jarum suntik yang menakutkan," ujar Listyo.
Hal itu membuat penderita fobia jarum suntik akan secara otomatis melakukan pemaknaan bahwa jarum suntik menakutkan (irational belief) dan semua jarum suntik menakutkan (generalized expactancy bias).
"Manusia cenderung menghindari sesuatu yang menakutkan atau mengancam," kata dia.
Berikut tips untuk menekan fobia ini:
1. Identifikasi bentuk pemikiran yang menyebabkan ketakutan terhadap jarum suntik yang dimiliki penderita. Kemudian, berikan informasi yang dapat membuat mereka merasa yakin bahwa jarum suntik tidak menyakitkan. Dengan divaksin, maka manfaat ke depan akan lebih besar.
2. Tunjukkan proses vaksinasi dengan menggunakan gambar atau video secara bertahap, sehingga penderita fobia jarum suntik mengetahui prosesnya dan mendapatkan bukti bahwa prosesnya tidak menyakitkan.
Baca Juga: Jangan Takut Divaksin, Inilah Manfaat Vaksin Covid-19 yang Bisa Diperoleh Tubuh
3. Persuasi kepada mereka. Misalnya, proses penyuntikan cepat, tidak lama, dan ukuran jarum semakin kecil. Penerapannya saat ini sudah lebih canggih sehingga tidak akan menyakitkan dan diberikan alkohol swab yang nyaman dan tidak akan keluar darah.
4. Berikan ketenangan ketika vaksinasi. Misalnya ditemani dan boleh memegang tangan atau memeluk yang menemani.
5. Mereka yang mengalami fobia jarum suntik bisa melakukan afirmasi kepada diri sendiri secara berulang-ulang bahwa jarum suntik tidak semenakutkan dan vaksin penting bagi kesehatan di masa pandemi ini.
6. Melakukan relaksasi dengan mengatur napas sebelum vaksin dan meminta bantuan kepada petugas kesehatan yang akan melakukan suntikan vaksin untuk mengajak berbicara saat disuntik agar tidak fokus pada jarum suntik secara terus-menerus.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fobia Jarum Suntik tetapi Harus Suntik Vaksin, Bagaimana Mengatasinya?")
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR