Akhirnya mau tidak mau hingga sampai saat ini seluruh siswa sudah berusaha membiasakan diri untuk menjalani PJJ tersebut di rumah masing-masing.
Hampir dua tahun berjalan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menilai bahwa proses PJJ selama ini membuat banyak siswa mengalami ketertinggalan.
Karena selama proses PJJ ini para tenaga pengajar tidak mampu optimal memberikan materi pembelajaran yang ada karena banyaknya kendala.
Nadiem pun bertekad untuk mengejar ketertinggalan tersebut dengan melakukan uji coba sekolah tatap muka terbatas yang akan diberlakukan pada bulan Juli ini seharusnya.
Baca Juga: Bagaimana Nasib Rencana Sekolah Tatap Muka Setelah PPKM Usai? Begini Kata Kemendikbud
Namun rencana tersebut nampaknya harus ditunda karena kasus Covid-19 yang lagi-lagi meningkat.
Akan tetapi menurut Drs. Mulyatsyah, M.M, Direktur Sekolah Menengah Pertama, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, dalam peliputan khusus yang dilakukan bersama Nakita.id, mengungkapkan bahwa sebenarnya uji coba sekolah tatap muka terbatas ini tetap dilaksanakan demi mengejar ketertinggalan yang terjadi.
Namun memang saat ini harus ditunda karena masih adanya penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR