Nakita.id - Dompet merupakan salah satu benda wajib bagi sebagian besar orang yang harus dibawa ketika keluar rumah.
Pasalnya dompet bukan hanya berfungsi untuk menyimpan uang saja, melainkan juga untuk menyimpan kartu-kartu berharga seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin Mengemudi (SIM), atau pun Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Baca Juga: Bikin Dompet Semakin Tebal, Ternyata Begini Cara Hemat Listrik Agar Tagihan Bulanan Enggak Jebol
Biasanya bagi para perempuan akan menaruh dompetnya di tas mereka.
Namun bagi laki-laki kebanyakan lebih memilih untuk menaruh dompet di saku belakang celana.
Pasalnya sebagian besar laki-laki sangat jarang membawa tas ketika bepergian.
Menaruh dompet di kantong belakang celana seolah sudah menjadi kebiasaan yang kerap dikakukan banyak orang.
Mungkin kelihatannya kebiasaan tersebut aman-aman saja bukan? Dan tidak mendatangkan masalah yang serius.
Namun kini Moms dan Dads wajib tahu! Ternyata menyimpan dompet di kantong belakang bisa datangkan masalah kesehatan.
Melansir dari Kompas.com, menaruh dompet di kantong belakang maka secara otomatis ketika duduk Dads tentu akan duduk di atas dompet tersebur.
Nah posisi ini yang bisa datangkan masalah kesehatan, apabila Dads duduk di atas dompet secara tidak sadar dalam waktu 15 menit saja maka bisa menyebabkan tulang belakang bergeser.
Serta ligamen tulang belakang pun akan mulai berubah.
Posisi ini juga akan membuat asimetris yang dapat menganggu penyelarasan normal tulang belakang Dads.
Padahal 15 menit tentu saja merupakan waktu yang singkat bukan Dads? Namun bisa datangkan bahaya yang luar biasa.
Kebayang dong, jika hal tersebut dilakukan setiap hari selama berjam-jam.
Duduk di dompet dalam waktu lama dapat menyebabkan sakit punggung kronis , linu panggul, dan skoliosis fungsional.
Nah mulai sekarang apabila ingin duduk, usahakan ya Dads untum mengeluarkan dompet dari kantong belakang dulu agar tidak datangkan masalah kesehatan.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR