Nakita.id - Siapa sangka, cuka bisa digunakan untuk membersihkan berbagai peralatan yang ada di rumah, Moms.
Jika menggunakan cuka sebagai pembersih, aromanya mungkin bertahan sekitar satu jam atau lebih.
Namun, ini mungkin harga yang kecil untuk membayar pembersih yang tidak beracun, alami, dan ramah lingkungan.
Selain cuka putih, Moms bisa menggunakan cuka apel sebagai gantinya.
Berikut beberapa masalah dalam rumah yang bisa diatasi menggunakan cuka
1. Kaca
Campurkan satu bagian air dengan dua bagian cuka dalam botol semprot.
Semprotkan larutan pada permukaan kaca dan lap bersih untuk hasil akhir yang bebas goresan.
2. Membersihkan bak mandi
Cuka juga bisa membersihkan kamar mandi, Moms.
Semprotkan cuka putih murni di atas bak mandi dan dinding pancuran. Biarkan cuka selama beberapa menit, lalu gosok dan bilas.
Atau, campurkan soda kue dan cuka untuk membuat pasta dan gosok kotoran yang menempel.
3. Membersihkan kloset
Tuangkan 2 hingga 3 cangkir cuka murni ke dalam toilet dan diamkan hingga 3 jam. Gosok dengan sikat toilet dan siram.
Ini membantu menghilangkan cincin kotoran di sekitar mangkuk toilet dan menghilangkan bau kloset.
4. Menghilangkan bau pada handuk
Cuka putih suling juga merupakan pilihan tepat untuk menghilangkan bau dan noda pada kain.
Tambahkan 1 cangkir cuka ke siklus pencucian lalu bilas hingga bersih.
5. Menghilangkan bau pada microwave
Untuk menghilangkan bau di microwave, tempatkan mangkuk berisi 1/4 cangkir cuka dan 1 cangkir air di dalam microwave dan panaskan selama beberapa menit.
Cara ini juga dapat menghilangkan noda membandel.
6. Membersihkan lantai
Cuka juga merupakan pembersih lantai yang bagus, tetapi hanya untuk jenis lantai tertentu.
Baca Juga: Nyesel Baru Tahu Sekarang! Jerawat Bisa Teratasi Hanya Modal Cuka Apel, Begini Cara Penggunaannya
Moms tidak boleh menggunakan cuka pada lantai kayu keras karena dapat melarutkan lapisan akhir dan meninggalkan tanda air.
Untuk membersihkan ubin keramik, tambahkan 1/2 cangkir cuka ke dalam 1 galon air.
Lalu gunakan air tersebut untuk mengepel lantai keramik.
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR