Tanpa berpikir panjang, pihak keluarga pun melakukan tes PCR dan hasilnya positif Covid-19.
"Kakek saya posisinya tinggal di Tasikmalaya, pisah dari keluarga utama. Anak-anaknya kakek semua di Bandung," kata Adit.
"Jam 3 pagi kakek dikirim ke Bandung dengan ambulans, keputusannya karena di sana juga sendiri. Akhirnya jam 6 pagi masuk di RS Edelweiss," lanjut dia.
Beberapa hari di rumah sakit, kondisi kakek Syarief justru semakin menurun, dengan saturasi okigen yang rendah.
Baca Juga: Tolong Mulai Sekarang Jangan Lagi Diabaikan, Ini Gejala Covid-19 pada Bayi yang Harus Diwaspadai
Adit mengisahkan, kakek Syarief merasa stres ketika di rumah sakit sehingga kondisinya menurun hingga menuju gejala berat.
"Karena kakek stres di rumah sakit, ada oksigen, diisolasi sendirian tidak ada temannya. Anak-anaknya tidak bisa menjenguk karena juga sudah berumur dan rentan," jelas dia.
Puncaknya, kakek Syarief memaksa untuk pulang setelah lima hari dirawat di rumah sakit.
Selain kesepian, alasan kakek Syarief memaksa pulang adalah ingin bisa buang air kecil di kamar mandi, ambil air wudlu, dan menjaga salat dengan benar.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR