Nakita.id - Tak terasa, sudah hampir dua tahun kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilakukan secara daring.
Tentu banyak perubahan yang dirasakan oleh para tenaga pengajar dan juga siswa.
Salah satu yang signifikan adalah perubahan pada cara pembelajaran dengan memanfaatkan gawai yang tersedia di rumah.
Mau tak mau, hal itu pun membuat anak perlu menyesuaikan diri demi bisa tetap belajar di masa pandemi.
Ya, sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) kini menjadi alternatif dalam proses belajar.
Namun sayangnya, pemberlakukan (PJJ) dalam jangka waktu yang panjang ini ternyata justru membuat masalah baru.
Pasalnya, PJJ dikhawatiran dapat mengakibatkan learning loss atau hilangnya kompetensi belajar pada anak.
Hal ini tentu memunculkan pertanyaan, apakah learning loss bisa menjadi ancaman yang serius dalam dunia pendidikan di Indonesia?
Menurut Dosen Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya Dr. Weny Savitry S Pandia, M.Si, Psikolog, learning loss bisa saja menyebabkan permasalahan baru bagi pendidikan di Indonesia.
"Bisa menjadi ancaman, tapi bisa jadi juga sebetulnya tidak semengerikan itu," ujar Weny dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id Kamis, (15/7/2021).
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di rumah memang terkadang membuat keinginan anak untuk belajar menjadi menurun.
Namun, perlu diperhatikan juga bahwa, ada beberapa anak yang memang menyukai cara Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
"Ada anak yang senang melakukan pembelajaran dari rumah, ada sisi positif," kata Weny.
Akan tetapi, di sisi lain, Weny menuturkan, ada beberapa alasan learning loss tidak terlalu berdampak buruk pada pendidikan Indonesia.
Kendati demikian, bukan berarti orangtua bisa menganggap sepele ya jika learning loss terjadi pada anak.
Learning loss bisa juga berdampak pada pendidikan di Indonesia jika anak mulai terpengaruh kepada hal-hal negatif.
"Bisa saja kalau hal-hal yang memang nanti dapat merugikan anak, menjadi faktor yang membuat anak itu akhirnya enggak bisa belajar, itu tidak diatasi," ucap Weny.
Hal yang perlu Moms ketahui adalah, mengatasi learning loss pada anak tidaklah mudah.
Maka dari itu, perlu adanya upaya dan dukungan yang dilakukan, baik dari pihak sekolah seperti guru dan juga orangtua sebagai pengontrol anak belajar di rumah.
"Ada hal-hal yang perlu dilakukan oleh orangtua dan guru sebetulnya bisa disiasati untuk mengatasi permasalahan ini," pungkas Weny.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR