Nakita.id - Bagi calon ibu baru, ciri-ciri hamil bisa sedikit membingungkan.
Pasalnya, ciri-ciri hamil di awal mirip dengan gejala menstruasi.
Nah, apakah yang membedakan ciri-ciri hamil dengan gejala sebelum menstruasi?
Sindrom menjelang menstruasi (PMS) dan tanda hamil muda memang mirip, mulai dari payudara yang mengencang, hingga kram perut.
Akan sulit bagi Moms yang sedang harap-harap cemas untuk bisa membedakannya.
Tapi ingat Moms, perbedaan gejala dapat bervariasi dari satu wanita dan yang lainnya.
Simak baik-baik dan jangan sampai Moms salah kaprah tentang hal ini.
1. Nyeri payudara
Nyeri payudara yang berlangsung lama adalah tanda hamil.
Namun, payudara membengkak dan terasa nyeri adalah tanda PMS.
Moms juga mungkin mengalami sensasi payudara yang terasa penuh, sesak, disertai oleh rasa nyeri dan berat.
Keluhan juga hanya muncul tepat sebelum menstruasi Moms, dan berhenti di hari pertama menstruasi atau selama periode haid kita.
Selama awal kehamilan, payudara Moms mungkin terasa sakit, sensitif, atau keras saat disentuh.
Kedua payudara juga mungkin terasa lebih padat dan lebih berat.
Pembengkakan ini biasanya akan terjadi satu hingga dua minggu setelah Moms mengalami pembuahan, dan dapat berlangsung cukup lama akibat lonjakan tingkat progesteron dalam tubuh untuk mendukung kehamilan.
Baca Juga: 10 Ciri-ciri Hamil yang Harus Diwaspadai, Segera Bawa ke Dokter Kalau Mengalaminya Sebelum Terlambat
2. Kram perut
Kram perut yang berlangsung lama adalah tanda Moms akan menstruasi.
Banyak wanita yang mengalami kram satu atau dua hari sebelum menstruasi tiba.
Tetapi, kram perut juga bisa terjadi selama masa implantasi embrio.
Kram perut adalah tanda PMS jika Anda mengalami dismenore (kram akibat kejang otot rahim yang terjadi 24-48 jam sebelum menstruasi).
Pada umumnya, kram akan berangsur menghilang selama periode haid Moms dan menghilang di penghujung siklus.
Kram perut yang disebabkan implantasi embrio umumnya terasa lebih ringan daripada kram perut yang biasa kita alami selama PMS.
Intinya Moms, jika kita mengalami kram yang intens dan berlangsung lebih dari satu hari, Moms mungkin mengalami PMS.
3. Ngidam
Ketika Moms mengalami PMS, kita mungkin menyadari, Moms akan cenderung makan makanan yang manis atau asin, seperti cokelat, keripik kentang, atau gorengan.
Moms juga lebih mungkin memiliki selera makan yang besar.
Ngidam ibu hamil ditandai dengan keinginan dan/kebutuhan akan kombinasi makanan yang tidak biasanya kita makan.
Seiring dengan keinginan makanan yang sangat spesifik, Moms mungkin benar-benar tidak tertarik pada beberapa makanan dengan bau tertentu.
Hal ini dapat berlangsung selama kehamilan.
Karena ngidam adalah gejala halus, sangat penting untuk memperhatikan tanda-tanda lain sebelum benar yakin.
4. Mual muntah tanda hamil
Morning sickness adalah salah satu tanda awal kehamilan paling klasik dan jelas yang menjamin Moms sedang hamil.
Mual dapat mulai dari tiga minggu setelah pembuahan.
Namun, tidak semua wanita mengalami morning sickness, dan “morning sickness” dapat terjadi setiap saat sepanjang hari.
Moms tidak akan mengalami mual atau muntah selama PMS atau terlambat datang bulan biasa.
5. Terlambat datang bulan belum tentu tanda hamil
Tanda awal kehamilan klasik adalah terlambat datang bulan, terlebih jika siklus menstruasi kita normal dan tidak pernah terlambat sebelumnya.
Tapi, jika siklus Moms cenderung tidak teratur atau tidak terduga, kita mungkin tidak hamil.
Bahkan pada wanita yang memiliki siklus tepat waktu sekalipun, periode menstruasi yang terlewat bukan jaminan pasti itu tanda awal kehamilan.
Stres, perubahan pola makan, peningkatan aktivitas fisik, dan sekelompok faktor eksternal lainnya dapat menyebabkan Moms mengalami terlambat datang bulan atau bahkan tidak sama sekali.
Jika Moms telah membuat perubahan besar dalam hidup atau berada di bawah tekanan stres berat, haid yang terlambat mungkin hanya alarm tubuh untuk mengingatkan kita beristirahat sejenak.
Cara terbaik untuk membedakan antara PMS dan tanda awal kehamilan adalah untuk melakukan tes kehamilan.
Mengetahui gejala PMS khas kita juga dapat banyak membantu sehingga Moms akan segera tahu ketika ada perubahan dalam polanya.
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR