Nakita.id - Pasien isolasi mandiri (isoman) Covid-19 di rumah tidak boleh mengonsumsi obat-obatan seperti ini.
Masa pandemi virus corona atau Covid-19 di Indonesia masih belum berakhir.
Justru selama pertengahan tahun 2021, terjadi ledakan kasus infeksi Covid-19 mencapai lebih dari 50 ribu orang dalam satu hari.
Ini membuat Indonesia menjadi episentrum Covid-19 di Asia, menggantikan India yang juga pernah mengalami lonjakan kasus.
Karena keterbatasan fasilitas kesehatan, sebagian pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala diminta melakukan isolasi mandiri di rumah.
Tapi tentu saja ada sejumah hal yang wajib diketahui pasien isoman, salah satunya mengenai konsumsi obat-obatan serta vitamin.
Ternyata, ada obat yang tidak boleh dikonsumsi oleh pasien Covid-19 selama menjalani isoman.
Melansir dari Kompas.com, pasien isoman diharuskan mengonsumsi makanan bernutrisi selama masa pemulihan.
Sebagai tambahan, dianjurkan pula konsumsi vitaminm seperti vitamin C, vitamin D, vitamin B dan zinc.
Pasien isolasi mandiri juga harus istirahat cukup, rajin berjemur, mengelelola emosi dan stres.
Jika kalian mendapatkan obat-obatan dari puskesmas, maka konsumsilah dengan rajin dan sesuai aturan.
Tapi menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, konsumsi obat harus mengikuti instruksi dari tenaga kesehatan.
"Jangan melakukan pengobatan sendiri dengan obat lain tanpa anjuran dari tenaga kesehatan," tegas WHO Indonesia.
Nah berikut adalah obat yang tidak direkomendasikan oleh WHO ketika menjalani isolasi mandiri.
1. Antibiotik tanpa resep dokter
WHO melarang masyarakat mengonsumsi antibiotik tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Pasalnya, pengobatan antibiotik tidak bisa bekerja pada Covid-19, karena penyakit ini dipicu oleh virus.
Sebaliknya, dokter akan meresepkan antibiotik jika pasien Covid-19 mengalami gejala dengan infeksi bakteri.
2. Hidrosuklorokuin, Laponavir dan Ivermectin
Hidrosiklorokuin digunakan untuk pengobatan penyakit malaria dan setelah pengujian obat ini tidak memiliki efek positif untuk pasien Covid-19.
Laponavir adalah obat antivirus yang digunakan untuk menangani infeksi HIV, tapi obat ini tidak bermanfaat untuk penyitas Covid-19.
Ivermectin merupakan obat keras yang tidak boleh dibeli tanpa resep dokter.
3. Remdesivir dan steroid
Obat selanjutnya yang tidak direkomendasikan adalah remdesivir dan steroid.
Pada zat aktif Remdesivir, indikasi pengobatan bagi pasien dewasa dan anak-anak yang dirawat di rumah sakit yang telah terkonfirmasi Covid-19 dengan tingkat keparahan berat.
Sedangkan steroid, obat ini harus dihindari oleh pasien isoman karena dapat menimbulkan infeksi serius.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR