Nakita.id - Krisdayanti kembali memberikan kabar duka.
Sebelumnya, Krisdayanti memberikan kabar bahwa ayah kandungnya meninggal dunia.
Beberapa hari kemudian, istri Raul Lemos tersebut mengabarkan bahwa ada salah satu asisten rumah tangga (ART) yang meninggal dunia.
Baca Juga: Yuni Shara Ungkap Sifat 'Manja' Krisdayanti yang Kerap Minta Bantuan untuk Urusan Rumah Tangga
Melansir dari Tribunnews Bogor, ART Krisdayanti meninggal dunia saat tengah melakukan isolasi mandiri.
"Ini memang juga saya alami ketika bebrapa staf rumah tangga saya juga saya ungsikan untuk isolasi mandiri," terang KD kepada Tribunnews pada Jumat (23/7/2021).
Ada 4 orang staf rumah tangga Krisdayanti yang menjalani isoman.
Tiga diantaranya sedang menjalani masa pemulihan, sedangkan satu orang tidak selamat.
"Tiga Alhamdulillah sudah dalam pemulihan dan satu posisinya meninggal," ujar ibunda Aurel tersebut.
Menurut pelantun 'Dalam Kenangan' tersebut, keterbukaan pasien Covid-19 yang menjalani isoman sangat penting.
Keterbukaan bahwa sedang menjalani isoman kepada aparat setempat bisa membuat pasien Covid-19 mendapat perhatian lebih.
"Artinya memang harus ada keterbukaan juga sih ya dari pasien isoman ini untuk bisa menyampaikan kondisi mereka ke warga sekitar atau ketua RT," menurut Krisdayanti.
Keterbukaan ini bisa membuat pasien Covid-19 mendapat bantuan dan perhatian dari warga sekitar.
"Supaya ada gerakan modal sosial gotong royong untuk bisa memberikan pengamanan lingkungan sekitar. Artinya kalau mau supply makanan ya bisa digantung di pagar rumah," imbuhnya.
Krisdayanti lantas menceriitakan bagaimana ART-nya yang meninggal sempat mendapat perlakuan tak menyenangkan dari warga sekitar.
"Memang kemarin itu dari staf rumah tangga saya sendiri terpaksa harus kehilangan nyawa karena dia tidak diberikan izin warga keluar untuk membeli makanan," cerita KD.
"Karena mungkin dari pasien isoman sendiri tak terbuka atau seharusnya memang ada stiker atau announcement bahwa memang yang tinggal di rumah ini perlu mendapat perhatian karena sedang isoman," papar ibu kandung Azriel Hermansyah tersebut.
"Jadi bisa melakukan hal preventif lah untuk mendapatkan perhatian agar pasien isoman ini bisa tetap terpantau," sambungnya.
Sudah ribuan pasien Covid-19 meninggal saat isolasi mandiri.
Melansir Kompas.com, Dokter Daeng M Faqih membeberkan pendapatnya.
Menurutnya, banyak pasien Covid-19 meninggal di rumah karena adanya gejala pemburukan yang tidak mendapat pertolongan.
Kondisi tersebut menyebabkan kenaikan gradasi keparahan infeksi sehingga seharusnya mendapatkan perawatan lebih.
Dokter Dang M Fiqih menguraikan, gradasi pasien Covid-19 terdiri dari lima tahapan yakni OTG, ringan, sedang, berat dan kritis.
Ketika pasien Covid-19 mengalami gejala pemburukan maka perlu segera dirawat di rumah sakit untuk mendapat pertolongan.
Seringkali keluarga tidak memahami betapa parahnya kondisi pasien, sehingga terlambat dalam memberikan pertolongan.
Source | : | Kompas.com,Tribun Bogor |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR