Nakita.id - Moms dan Dads pasti pernah dengar penyakit jamur hitam yang menyebar di India selama pandemi Covid-19.
Penyakit jamur hitam ditemui sejumlah orang yang baru terkena Covid-19 terutama pasien yang selama terinfeksi virus corona menggunakan obat steroid berlebihan, pemilik komorbid diabetes, dan pemilik daya tahan tubuh lemah.
Oleh karena itu, Moms dan Dads perlu tahu penyebab penyakit jamur hitam, gejala, dan orang yang rentan terkena kondisi kesehatan ini.
Penyebab penyakit jamur hitam
Melansir Kompas.com melalui Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), infeksi jamur hitam jamak disebabkan oleh kelompok jamur mucormycetes.
Jamur biang penyakit ini bisa ditemukan di banyak tempat, terutama di tanah, dekat dedaunan, pupuk kompos, atau kotoran hewan.
Di sisi lain, penyakit jamur hitam bisa disebabkan beberapa jenis jamur yaitu Rhizopus Mucor, Rhizomucor Syncephalastrum, Cunninghamella bertholletiae, Apophysomyces Lichtheimia, dan Saksenaea.
Kuman penyebab penyakit jamur hitam biasanya tidak berbahaya bagi kebanyakan orang tetapi bisa bahaya pada orang yang punya daya tahan tubuh lemah.
Saat menghirup spora jamur mucormycetes, paru-paru sampai sinus penderita bisa mengalami infeksi yang menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Gejala infeksi jamur hitam
Penyakit jamur hitam dapat menyerang paru-paru, rhinocerebral (sinus dan otak), saluran pencernaan, dan kulit.
Lantas, gejala infeksi jamur hitam adalah badan demam, hidung bengkak, wajah atau bibir bengkak, area sekitar hidung dan mata kemerahan atau kehitaman, dan hidung tersumbat.
Jika Moms dan Dads mengalami gejala infeksi jamur hitam perlu segera berkonsultasi ke dokter, terutama pada penyintas atau pasca-Covid-19.
Orang yang rentan terkena penyakit jamur hitam
Orang yang rentan terkena penyakit jamur hitam adalah mereka yang daya tahan tubuhnya lemah atau orang yang sedang minum obat sehingga menekan daya tahan tubuh.
Orang yang sedang minum obat sehingga menekan daya tahan tubuh itu seperti penyandang diabetes, penderita kanker, dan orang yang pernah menjalani transplantasi organ.
Selain itu, orang yang pernah menjalani transplantasi sel induk, pengguna obat kortikosteroid jangka panjang, pengguna narkoba suntik, dan orang yang kelebihan zat besi.
Selanjutnya orang yang punya cedera kulit karena operasi, luka bakar, atau luka terbuka lainnya.
Bayi prematur atau lahir dengan berat badan rendah juga bisa rentan terkena penyakit jamur hitam.
Meskipun penyakit jamur hitam tidak menular dapat berdampak fatal apabila tidak mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Untuk mencegah infeksi jamur hitam, orang yang rentan terkena penyakit ini perlu rajin memakai masker, sering cuci tangan, menjaga kebersihan, dan hanya menggunakan obat steroid ketika disarankan dokter.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR