Nakita.id – Siapa sangka jika ternyata selama ini ada puluhan bayi kembar yang sengaja dipisahkan sejak lahir demi sebuah eksperimen sosial.
Eksperimen sosial tersebut dilakukan oleh Peter Neubauer, seorang psikiatris asal New York.
Ia sengaja memisahkan puluhan bayi kembar tersebut ke berbagai keluarga untuk mempelajari perkembangan mereka.
Meski terdengar seperti film, tetapi cerita ini benar-benar terjadi di dunia nyata.
Cerita ini akhirnya terkuak dari pertemuan tak disengaja yang dialami oleh Robert Shafran, Eddy Galland, dan David Kellman.
BACA JUGA: Ini Suhu Kamar Terbaik Untuk Tidur, Bisa Bikin Awet Muda Lo, Moms!
Pada 1980, Robert Shafran tiba-tiba mendapatkan sambutan tak biasa saat pertama kali tiba di Sullivan County Community Collage di New York.
Ia mendapatkan pelukan dan sapaan hangat dari orang-orang yang bahkan belum pernah dikenalnya.
Namun anehnya mereka semua memanggil Robert dengan sebutan Eddy.
Setelah Robert bertemu teman sekamarnya, Michael Domitz, Robert pun memahami keanehan yang dialaminya tersebut.
Rupanya ia dikira sebagai Eddy Galland atau mantan teman sekamar Michael yang wajah dan gerak-geriknya sangat mirip dengan Robert.
Menurut pengakuan Michael, Eddy dan Robert bagaikan pinang dibelah dua.
Terlebih setelah ia mengetahui bahwa Eddy dan Robert lahir di hari, tanggal, dan tahun yang sama.
Michael pun memutuskan untuk mempertemukan kedua pria tersebut.
BACA JUGA: Kebersihan Gigi Ibu Hamil Dapat Pengaruhi Risiko Keguguran Pada Janin
“Robert memiliki seringai yang sama, gaya rambut yang sama, ekspresi yang sama. Robert adalah kembaran Eddy," ujar Michael dalam film Three Identical Strangers yang memenangkan penghargaan Festival Film Sundance awal tahun ini.
Setelah bertemu, Eddy dan Robert menyadari bahwa mereka adalah saudara kembar yang terpisah sejak dilahirkan pada 12 Juli 1961 di Long Island.
Tak berhenti sampai di situ saja, setelah kisah mereka dianggkat oleh media setempat, kisah Eddy dan Robert justu semakin menakjubkan.
Sebab ketika kisah Eddy dan Robert diangkat, David Kelman asal Queens, New York, menghubungi kedua pria tersebut.
Rupanya mereka bertiga merupakan tiga pria saudara kembar yang terpisah sejak lahir dan akhirnya bertemu kembali.
David juga memiliki paras, cara bicara, dan cara berperilaku yang sama seperti Eddy dan Robert.
Selain itu, Eddy, Robert, dan David juga memiliki beberapa kesamaan lainnya. Misalnya dalam hal makanan, merek rokok favorit, dan saat mengorbol mereka langsung merasakan kecocokan satu sama lain.
"Pertemuan awal kami seperti sebuah surealisme. Namun, kemudian kami merasakan kebahagiaan yang tak pernah kami rasakan sebelumnya," ujar Robert dalam film dokumenter itu.
Mereka pun akhirnya memutuskan untuk tinggal bersama dan mengambil jurusan yang sama di kampus yang sama pula.
BACA JUGA: Riset: Tak Hanya Moms, Mental Dads Juga Pengaruhi Kesehatan Janin
Nah, setelah melakukan sejumlah riset akhirnya Eddy, Robert, dan David menyadari bahwa mereka adalah bagian dari eksperimen Peter Neubauer.
Peter telah memilih keluarga yang akan mengadopsi tiga saudara kembar itu karena tiap keluarga memiliki anak perempuan berusia dua tahun dengan level ekonomi yang berbeda.
Ia memantau perkembangan ketiga saudara kembar ini dengan ketat.
Setiap tahunnya, keluarga pengadopsi mengunjungi Pusat Perkembangan Anak di Manhattan untuk menjalani tes.
Keluarga pengadopsi susah mengetahui bahwa anak yang diangkatnya merupakan bagian dari sebuah studi tentang perkembangan manusia.
Hal itu telah dijelaskan oleh Peter dan agen adopsi sebelumnya.
BACA JUGA: Pasangan Perokok Berat? Berikan 4 Makanan Ini Untuk 'Bersihkan' Paru-Parunya
Para ahli psikologi merekam dan mencatat semua tes tersebut termasuk sesi wawancara dengan ketiga anak kembar itu.
Claire Kellman, ibu angkat David, dalam film dokumenter itu mengakui bahwa dia merasakan ada sesuatu yang hilang dari anaknya.
"David sudah bisa berbicara di usia yang amat muda. Satu hari dia bangun tidur dan berkata bahwa dia memiliki saudara laki-laki," ujar Claire.
Pertemuan Eddy, Robert, dan David membuat keluarga mereka marah terhadap para psikolog.
Namun sayangnya mereka tak bisa berbuat apa-apa sebab tak ada undang-undang yang melarang Neubauer dan timnya menjalankan eksperimen tersebut.
BACA JUGA: Cara Mudah Kupas Buah Nangka Tanpa Lengket di Tangan, Hanya 2 Menit!
Eddie meninggal dunia karena bunuh diri dalam usia 33 tahun setelah mengalami depresi berat.
Saat ini Robert dan David mencoba mendesak agar Dewan Yahudi untuk Layanan Keluarga dan Anak meminta maaf dan memberikan kompensasi serta meminta organisasi ini merilis semua dokumen terkait studi itu.
Namun sayangnya, organisasi itu menolak permintaan Robert dan David dan juga menolak untuk memberikan komentar dalam film dokumenter itu.
Meski begitu, melalui harian The Washington Post, organisasi itu merilis sebuah pernyataan resmi.
"Organisasi ini tidak pernah mendorong studi yang dilakukan Dr Peter Neubauer. Kami menghargai film dokumenter itu menciptakan sebuah diskursus publik soal masalah ini," ujar juru bicara organisasi.
"Kami harap film ini bisa mendorong orang lain muncul dan meminta agar mendapatkan akses ke catatan eksperimen,”
Nancy Segal, seorang psikolog dan penulis buku Accidental Brothers pernah bertemu dengan Dr Peter Neubauer sebelum meninggal dunia pada 2008.
"Hal paling meresahkan saya adalah dia sama sekali tak menunjukkan penyesalan atas semua perbuatannya. Dia masih merasa sudah melakukan hal yang benar," kata Nancy kepada harian The Times.
BACA JUGA: Berbahaya, Jangan Langsung Tidur Setelah Konsumsi 4 Jenis Makanan Ini
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR