Nakita.id - Hampir dua tahun lamanya, pandemi virus corona atau Covid-19 di Indonesia masih belum berakhir.
Malah, Indonesia disebut memasuki fase gelombang kedua di mana angka infeksi Covid-19 kembali meningkat.
Bukan hanya itu saja, virus corona dikatakan sudah bermutasi menjadi lebih kuat dan lebih mudah menular.
Salah satu yang menjadi perhatian saat ini adalah virus corona varian delta karena bisa menular hanya dengan berpapasan.
Secara umum, gejala virus corona biasa akan menyebabkan tubuh mengalami demam, batuk kering dan sesak napas.
Seperti penyakit pernapasan lain, Covid-19 dapat menyebabkan gejala ringan, termasuk pilek dan sakit tenggorokan.
Meski demikian, sekitar 80 persen kasus Covid-19 dapat pulih tanpa perlu melakukan perawatan khusus.
Perihal virus corona varian delta yang semakin mengganas, peneliti memberikan anjuran untuk memakai masker jenis khusus.
Yakni masker jenis N95 untuk mencegah penularan virus corona varian delta yang lebih menular.
Melansir dari Kompas.com, Amerika Serikat telah mencabut aturan orang untuk memakai masker bagi yang sudah divaksin sejak 13 Mei kemarin.
Tapi baru-baru ini, ahli kembali mempertimbangkan pemakaian masker untuk mencegah infeksi Covid-19 varian delta.
“Delta sangat menular sehingga ketika kita berbicara tentang masker, saya tidak berpikir kita harus berbicara tentang masker saja."
"Kita harus berbicara soal masker berkualitas tinggi,” kata Scott Gottlieb, mantan komisaris Food and Drug Administration AS, dikutip dari laman Washington Post.
Vaksinasi masih menjadi perlindungan utama dari infeksi virus, namun pemakaian masker sangat penting untuk pencegahan.
Linsey Marr, pakar aerosol di Virginia Tech yang mempelajari tentang penularan virus corona memberikan pendapatnya.
Ia menyebut masker N95 dapat memberikan perlindungan lebih besar dari masker bedah atau masker lain.
Meski begitu, masker N95 hanya disarankan untuk digunakan di zona merah penularan Covid-19.
Masker N95 bisa menghalau virus corona karena material pembuatannya.
Dan lagi, masker medis N95 memiliki keunggulan karena bentuknya yang pas di wajah.
Linsey menambahkan, polipropilen nonwoven yang dipakai membuat masker bedah ini memang berguna untuk menyaring partikel sehingga lebih optimal.
"Masker bedah hanya persegi panjang, jelas, wajah kita tidak berbentuk persegi panjang datar, jadi kamu pasti akan berakhir dengan banyak kebocoran," kata dia.
Source | : | Kompas.com,Washington Post |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR