Dari jumlah tersebut, 580 orang diketahui mengalami kehilangan indra penciuman selama penyakit awal.
Tak hanya itu, dari kelompok 580 orang ini pula, hampir 300 orang dilaporkan belum mendapatkan kembali indra penciumannya hingga 5 bulan kemudian.
Sayangnya, para peneliti menemukan hasil bahwa sebagian besar dari partisipan yang diuji tidak mendapatkan kembali indra penciuman sepenuhnya.
Rupanya, kemampuan penciuman para partisipan diketahui berkurang atau kembali dengan cara yang terdistorsi (mengalami parosmia).
Sementara itu, dilansir dari laman resmi Universitas Gadjah Mada via Kompas.com, Dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan - Bedah Kepala & Leher dari RS Akademik UGM, Dr Mahatma Sotya Bawono, MSc, SpTHT-KL, menyebut bahwa pasien Covid-19 bisa mengalami anosmia dalam beberapa minggu atau beberapa bulan.
Seperti halnya temuan hasil studi sebelumnya, menurutnya dalam beberapa kasus, anosmia bahkan bisa terjadi permanen.
"Berbagai kemungkinan terjadi pada pasien anosmia. Ada yang bisa menderita selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau mungkin menetap selamanya. Namun, sejauh ini kami mendapati banyak pasien yang bisa sembuh dari anosmia," jelas Boni pada Kamis (25/2/2021), dalam ugm.ac.id.
Nah, itu dia Moms lama waktu anosmia akibat Covid-19 bisa sembuh. Mulai sekarang jaga kesehatan, ya!
Source | : | Kompas.com,Healthline |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR