Stylo Indonesia berharap dengan adanya gerakan Stop Beauty Shaming ini, kasus beauty shaming yang kerap terjadi bisa berkurang dan siapa pun yang pernah mengalami beauty shaming dapat bangkit kembali.
Bukan tanpa alasan Stylo Indonesia memilih Stop Beauty Shaming sebagai gerakan yang tepat untuk dilakukan di masa sekarang.
Gerakan ini dicetuskan oleh Ridho Nugroho, M.I.Kom selaku Founder Stylo Indonesia dan Head Fashion Beauty Grid Network Kompas Gramedia berangkat dari pengalaman sendiri sebagai seorang penyintas bullying atau perundungan.
"Bullying itu gak mengenal jenis kelamin maupun gender. Sebagai seorang penyintas bullying saat SMP karena memiliki penampilan yang berbeda dari lelaki pada umumnya, saya makin sadar bahwa siapa pun tidak berhak mendapat perlakuan diskriminatif dari siapa pun juga. Kenapa? Karena kita tidak bisa memaksakan suatu standar tertentu apalagi soal penampilan fisik yang kita yakini pada diri orang lain," jelas sosok yang akrab disapa Idho ini.
Di samping itu, Idho juga menekankan bahwa menjaga penampilan perlu dilakukan bukan demi orang lain melainkan untuk diri sendiri.
"Alasan saya semakin giat menggaungkan real movement #StopBeautyShaming adalah untuk menyadarkan semua orang, khususnya perempuan bahwa berpenampilan baik dan menarik itu bukan untuk menyenangkan diri orang lain, tapi untuk menghargai diri kita sendiri,” ujarnya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR