Nakita.id - Nyeri pada perut merupakan hal familiar yang dialami setiap wanita terutama pada kasus nyeri haid.
Tetapi, nyeri pada perut bagian bawah atau panggul bisa jadi tanda adanya masalah kesehatan.
Masalah kesehatan tersebut di antaranya infeksi saluran kemih (ISK), kista ovarium, hingga radang panggul.
Baca Juga: Moms, Yuk Kenali 4 Jenis Batuk Pada Anak dan Cara Meredakannya
Salah satu penyakit serius yang ditandai dengan nyeri perut bagian bawah adalah radang panggul.
Radang panggul sendiri merupakan infeksi yang terjadi pada organ reproduksi perempuan dan umum terjadi di area rahim, ovarium, tuba falopi, dan leher rahim.
Biasanya, masalah kesehatan ini disebabkan oleh infeksi menular seksual dari bakteri seperti gonore atau klamidia.
Tak hanya bakteri, nyeri pada perut bisa terjadi karena infeksi patogen lain seperti Mycoplasma genitalium, Trichomonas vaginalis, Garnella vaginalis, atau Herpes simplex virus.
Setelah mendengar hal ini, Moms menjadi bertanya-tanya apakah radang panggul berbahaya untuk kita.
Melansir Kompas.com, penyakit radang panggul sering kali tidak menunjukkan gejala.
Jika ada pun, biasanya Moms hanya merasakan gejala ringan seperti nyeri perut bagian bawah yang hilang timbul.
Bahkan, gejala baru muncul ketika kondisi sudah masuk tahap lanjutan atau kronis.
Apalagi, gejala radang panggul mirip dengan berbagai penyakit lain seperti ISK, kanker ovarium, usus buntu, atau endometriosis.
Akibatnya, radang panggul menjadi masalah kesehatan yang sukar terdeteksi.
Sementara itu, radang panggul harus secepat mungkin diobati dengan benar.
Jika tidak diobati, radang panggul pun dapat menimbulkan macam-macam komplikasi, seperti:
1. Nyeri panggul kronis
2. Abses (semacam bisul) di ovarium atau tuba falopi
3. Sepsis atau peradangan ekstrem
4. Kehamilan ektopik
5. Infertilitas atau gangguan kesuburan
Jadi, radang panggul bisa menjadi berbahaya, kalau menyebar ke dalam darah hingga bisa mengancam nyawa.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR