Tabloid-Nakita.com - Imunisasi ini penting demi membangun kekebalan tubuh Mama terhadap penyakit tertentu dan tentu akan berguna agar janin tumbuh sehat kelak.
Padahal, menyiapkan diri sebelum kehamilan itu harus. Ini berlaku baik bagi laki-laki maupun perempuan, baik secara psikologis maupun secara reproduksi. “Manfaat melakukan tes kesehatan sebelum kehamilan adalah untuk mendeteksi penyakit dan kelainan yang diderita ibu dan pasangannya. Sehingga bila ada penyakit suami yang dapat menular kepada istri atau ibu memiliki gangguan kesehatan, segera dapat diketahui dan ditangani sebelum ibu hamil,” jelas dr. Rahmadsyah, SpOG, MARS, dari RSU Hermina Depok.
Masih ada satu hal lagi yang seringkali terlewat dilakukan sebelum Mama hamil, yaitu imunisasi. Padahal imunisasi ini penting demi membangun kekebalan tubuh Mama terhadap penyakit tertentu dan tentu akan berguna agar janin tumbuh sehat saat Mama hamil kelak.
Mengenai imunisasi yang disarankan sebelum hamil, Rahmadsyah menjelaskannya untuk kita semua:
1. Varisela
Menderita cacar air di usia dewasa? Wah, enggak banget ya, Mam. Bukan hanya soal penampilan fi sik yang menjadi terganggu, virus ini dapat membawa dampak serius pada tumbuh kembang janin jika menyerang saat Mama berbadan dua. Jika ibu hamil dengan usia kehamilan kurang dari 20 minggu terkena cacar air, walaupun jarang, janin berisiko menderita kelainan pada otot dan tulang, kelainan pada tungkai atau tangan, kepala lebih kecil dari ukuran normal, juga keterlambatan perkembangan mental.
Jadi, jika hasil tes darah menunjukkan Mama tidak kebal cacar air, vaksin varisela amat disarankan. Umumnya Mama membutuhkan dua dosis, dengan jarak 4―8 minggu. Jika memungkin kan, tunda kehamilan sampai satu bulan setelah pemberian dosis kedua. Meski begitu, jangan khawatir kalau Mama keburu hamil.
“Imunisasi pada ibu hamil boleh diberikan jika vaksinnya mengandung virus mati atau tidak aktif. Nah, vaksin varisela mengandung
virus mati,” jelas Rahmadsyah.
Efek samping vaksinasi varisela hanya sedikit nyeri saat disuntik, pembengkakan dan kemerahan pada kulit di tempat suntikan. Juga terkadang terjadi demam dengan suhu lebih dari 37,5’C yang dapat dikurangi dengan parasetamol.
2. MMR (Measles, Mumps, Rubella)
MMR atau campak, gondok, dan campak Jerman dapat menyebabkan cacat lahir dan komplikasi lain yang membahayakan janin. Jadi, pastikan Mama sudah memperoleh trio vaksinasi ini sebelum hamil. Perlu diingat, meski pada catatan vaksinasi, Mama pernah mendapat suntikan MMR, terkadang kekebalan dapat luntur. Yang terbaik lakukan tes darah untuk memastikan kekebalan tubuh terhadap ketiga penyakit tersebut.
Setelah mendapatkan vaksinasi MMR, Mama biasanya diminta menunggu satu bulan sebelum mencoba hamil. Jarang terjadi efek samping, hanya yang paling umum demam, sakit kepala, dan nyeri pada tangan serta kaki.
3. Hepatitis B
Ini juga imunisasi yang disarankan sebelum hamil, terutama jika Mama berisiko tinggi terjangkit infeksi virus yang menyerang hati ini (misalnya, seorang perawat kesehatan atau sering kontak dengan penderita hepatitis B). Hepatitis B dapat ditularkan kepada janin dan dapat menyebabkan kelahiran prematur.
Vaksin ini terdiri atas tiga rangkaian. Kabar baiknya, tiga dosis tersebut tak harus selalu dituntaskan sebelum hamil, sebab saat Mama berbadan dua, imunisasi Hepatitis B pun aman dilakukan. Kebanyakan efek sampingnya ringan, terutama mencakup reaksi di tempat suntikan.
4. Tetanus Toksoid
Di Indonesia, kesterilan dalam proses persalinan masih terbilang kurang. Banyak juga mama di Indonesia yang masih menggunakan jasa tenaga yang tidak terlatih dengan baik secara medis. Faktor inilah yang menyebabkan vaksin Tetanus Toksoid (TT) menjadi salah satu vaksin yang sangat dianjurkan dalam imunisasi prakehamilan. Mengapa? Karena jika mama menderita tetanus, bayi dapat tertular melalui proses persalinan yang tidak steril.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
KOMENTAR