Dita juga mengatakan, Dads bisa mengajarkan anak tentang gender kepada anak laki-laki.
"Secara fisik laki-laki sudah dilahirkan dengan badan yang lebih besar, otot lebih kuat, sehingga secara alamiah laki-laki dengan mudah menjadi figur yang lebih tinggi," kata Dita.
"Dengan pengaruh hormonal, laki-laki juga cenderung lebih berani, itu yang bisa ayah ajarkan kepada anak laki-lakinya," lanjut Dita.
Selain itu, tidak hanya anak laki-laki saja, Dads juga bisa mengajarkan tentang gender kepada anak perempuannya.
"Perempuan itu lemah lembut, menggunakan gaun dan bersolek, memasak, bersih-bersih, dan pekerjaan yang sifatnya merawat, dan membutuhkan kesabaran," ungkap Dita.
Ketika Dads melihat contoh kejadian ketidaksetaraan gender, menurut Dita, Dads lebih mudah yang mengajarkan anak laki-lakinya bagaimana berperilaku yang semestinya, dibanding Moms yang mengajarkan.
"Contohnya ayah memberikan nasehat kepada anak laki-lakinya untuk menghormati gender perempuan, dan lain sebagainya," kata Dita.
Baca Juga: Kekerasan Perempuan di Indonesia Kian Marak, Ayo Lawan dengan Kampanye Ini
Penulis | : | Lolita Sianipar |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR